Kamis, 15 Juni 2023

Daily God's offer #7 : A little on the edge

Kesulitan mendapatkan celah bahkan hanya untuk sekedar membaca dan menulis. Yah meskipun sebenarnya tulisan ini juga cuma jurnal harian. Tapi aku butuh menyimpannya sebagai 'bahan-bahan'. Aku juga telah sadar jauh sudah lama, buatku, hal yang lebih menakutkan dari kehilangan perhatian adalah kehilangan waktu.

Senin, 12 Juni 2023. Badanku sekarang sebenarnya sudah tidak menyenangkan, tapi menjalani hari 'sesuai jadwal' membuatku jemu juga. Aku mendapati pesan whatsapp dari nek Rose tentang program summer camp. Sudah lama aku ingin 'belajar' lagi, tapi tidak memungkinkan dengan banyak keterbatasan saat ini. Aku mencoba mengapply daftar jalur beasiswa dengan tes asesmen dasar. Hasil skornya tidak terlalu jelek hehe.. Selain itu aku sudah lama juga tidak merasakan 'ujian' dengan soal-soal akademik seperti itu. Kalau masuk ya syukur, kalau tidak juga yaa belum rizkinya.

Malam harinya aku gunakan untuk 'membenahi' lagi lagu yang kubuat untuk tanggal 27 nanti. Dikerjakan di ruang kegiatanku, sudah ada Diwan Masnawi, Cep Thoriq dan Wildan ketika aku datang. Akhirnya kami jadi ngobrol-ngobrol sebentar. Karena sudah lama juga beberapa 'former' Kuluwung tidak berkumpul begini. Diwan tidak lain ini adalah putranya seniman besar Acep Zamzam Noor yang sedang menempuh pendidikan magister filsafat di UGM. Cep Thoriq seorang bibliophile dengan seribu tanya di kepalanya yang sedang memaknai waktu, Wildan ini teman dari Suryashvara yang sekarang ini jarang ketemu karena sedang 'menggeluti' bidang lain, aku sering tanya-tanya soal tanaman padanya karena dia alumni jurusan Agrikultur.

Selasa, 14 Juni 2023. Pagi-pagi aku sudah mendapat email dari program yang ku apply. Dengan hasil skor kemarin aku termasuk pendaftar yang qualifikasi untuk program itu. Its mean aku teu bodo-bodo teuing haha. Langkah selanjutnya adalah aku harus membuat email permohonan beasiswa kepada sponsor. Yah.. Kita lihat minggu depan, apakah aku akan masuk atau tidak hehe. Sisa hari itu aku menghabiskannya dengan latihan musik.

Rabu, 14 Juni 2023. Hanya selang sehari saja aku punya waktu agak longgar. aku kembali 'bekerja'. Bangun pagi-pagi, membeli sarapan sebagai energi di tempat yang bahkan yang tempatnya tidak kuketahui. Bapak ini begitu ramah, dengan pakaian khas Bapak-bapak zaman dulu. Baju batik rapi, peci hitam, lengkap dengan arloji. Kupat tahu nya juga enak sekali.

Sambil makan, aku memandangi dekoran kaligrafi hadits-hadits dan terjemahnya pada dinding madrasah tepat di sebrangnya. Gambar seperti ini sudah membuatku terbayang waktu dan ketelitian pembuatnya.



Nek rose mengirimkan video kolase tentangku di rentang tahun 2019, 2020, 2021. Ini waktu yang menyenangkan. Kesibukan tepat yang kugunakan sebagai pelarian. Ini membuat hariku menjadi baik bahkan masih saat pagi.. Aku jadi merindukan beberapa teman-temanku yang ada di sana yang sudah terpencar kemana-mana.

Kembali ke 'pekerjaan'. Diakui semua teman-teman yang berproses tahun ini, kami merasa sudah 'giung' ngurusi hal begini hehe. Tapi yaah.. Mesti ada yang diperjuangkan, jadi kami tidak punya pilihan. Kadang kami mengalihkan kelelahan dengan seperti ini juga hehe.

Petang dengan raut wajah yang sudah berantakan. Aku bantu-bantu sedikit ngurusi acara teman-teman di tempat kerja mereka. Sebelum itu aku 'disogok' dulu dengan jajan durian. Padahal aku tidak begitu suka dengan baunya.. Jadi, ini kali pertama aku memakan durian, ada pusing-pusingnya. Aku pulang pukul 11 malam dan langsung beristirahat.

Kamis, 15 Juni 2023. Ban motor yang kupakai bocor sebelum berangkat kuli 'berkewajiban' hehe. Hikmah bangun pagi adalah tetap punya waktu toleransi ketika mendapati hal seperti ini. Alih-alih terkonsen mengusahakan yang 'hidup', yang 'mati' kadang luput dari perhatian. Huhuu, kamu sudah bekerja keras membantuku beberapa waktu ini.. 

Ini hari panjang, padat dan sulit punya waktu untuk sekedar buka handphone untuk memotret kegiatan sebagai catatan. Cuaca yang panas, tangan kotor, badan penuh keringat, boro-boro nafsu ngecek-ngecek hp hehe. Tapi setidaknya hari ini lancar.. 

Selain itu aku dapat oleh-oleeeh inii.. 😍 yang ditengah itu Kriminil Calico Plant, Josephs Coat Parrot Leaf atau Alternanthera ficoidea. Jenis tanaman yang cocok untuk tumbuh di negara tropis. Karena jenis daunnya yang tebal. Daun tanaman ini cocok digunakan untuk melindungi tanah dari longsor dan erosi air tapi kusimpan dan kubiarkan tumbuh pada pot karena yaa cuma satu hehe.

Terlepas dari hal 'perkulian' karena aku memiliki tujuan dekat waktu ini, kegiatanku waktu-waktu ini juga sangat berfungsi 'mengalihkan' hal-hal tidak baik yang ada di kepalaku. Aku tidak keberatan meskipun memang kelelahan. Itu juga waktu yang dibutuhkan olehku saat ini untuk 'mengurangi' intesitas disekitaran tempat yang telah membuka gerbang kekecewaan. Sebenarnya dua tahun pergi darisini masih tidak cukup untuk 'menghapuskan keberadaan'-ku di waktu-waktu lalu. Aku masih ingin tinggal di suatu tempat dimana saja, dimana tidak ada orang-orang yang mengenaliku. Memulai lagi kehidupan yang baru.

Yah.. Sebagai penutup kali ini, aku mengutip kalimat dari tulisan Hanafi Muhammad yang menurutku cocok untukku dua hari ini, "... Hingga selalu ada yang tertinggal dalam kegelapan yang disukainya.". 

Aku masih punya api membara yang bisa kapan saja kugunakan untuk membakar habis semuanya, sesuai dengan permintaanmu.









0 comments:

Posting Komentar