Sabtu, 01 Juni 2024

Pluck the missed ones : throwback the April



Aku benar-benar melewati April tanpa menulis. Tiba-tiba banyak yang harus 'dikerjakan' dan banyak bepergian. Membaca buku, menulis jurnal bagiku itu seperti 'mengobrol'. Dan karena tidak ada waktu untuk melakukannya, aku jadi merasa ada sesuatu yang hilang. Mesti lebih disiplin untuk tetap melakukannya. Karena melelahkan juga harus mengingat dan menuliskan semua yang menumpuk pada satu waktu, seperti

Tentu lebih menyenangkan untuk dapat berbicara pada sesuatu yang 'benar-benar' hidup. Tapi kadang jadi bisa merepotkan. Aku belum mau mendapatkan lagi gangguan lain selain dari diriku sendiri.

-

Aku akan menghimpun yang masih kuingat saja, kurang lebih ini yang terjadi di bulan April ini..


April 1, 2024. Saat itu masih bulan Ramadan. Aku sedikit membantu diawal dan diakhir kegiatan saja, biasa tukang gagandéngan. Jumlah pemuda kampung yang masih kenan meluangkan waktunya untuk ngurusi kegiatan madrasah sekarang sudah tinggal dihitung jari. Ini terbentur dengan kesibukan masing-masing. Menikah, bekerja, horéam dan lain-lain.  Melakukan regenerasi masih sangat sulit. Kesadaran akan ini masih amat sedikit.


Tahun ini masih selamat karena ada beberapa remaja-remaja baru dari kampung sebelah yang mau diriweuhkeun, terimakasih remaja-remaja dari sebelah kaler.


April 2, 2024. Bertemu dan berbuka puasa bersama dengan teman-teman Balaka Sinematografi. Ini rumah produksi kreatif yang progresif di Tasik. Mereka juga yang 'mengantarku' pada dunia film- keaktoran. Ada tawaran untuk film yang baru (yang akhirnya aku tidak bisa intensif membantu karena Mei-Juni sangat padat buatku). Yang jelas kami sangat senang bisa kembali bertemu setelah sekian lama.


Sepulangnya aku kembali ke saung. Setiap kali aku merasakan kebahagiaan besar, aku malah selalu merasa khawatir tentang apa yang akan terjadi setelahnya. Dan benar saja, kabar duka besar menyeruak padaku. Pa Yudhistira ANM Massardi berpulang malam itu.. Tentang ini aku akan kutuliskan terpisah..


April 4, 2024. Menyelesaikan tugas di Madrasah. Aku sebenarnya sudah kalut waktu itu.. Keberadaanku dimana, kepalaku sudah dimana. Tapi aku mesti menyelesaikan dulu semua yang ada di kampung. Aku dibantu Wawan Grand Kurniawan pada keyboard untuk mengiringi anak-anak ini.


Sedikit cuplikan saat di panggung. Saat barudak maen malah jol inget Wa Odah..


April 5, 2024. Aku berangkat dan sampai ke Bekasi untuk takziah ke rumah pa Yudhistira..


April 6, 2024. Pergi ke makam Bapa di Bantar gebang bersama Bu Siska.. Aku mengirimkan Bapa do'a dan bunga-bunga.


Hendak pulang langsung, rencana berubah karena ternyata kakakku yang di Batam pulang untuk hari raya di Tasik, dan jadwal kedatangannya di Bandara ada di hari itu. Jadi aku menunggunya datang ke Jakarta dan sekalian membersamainya pulang ke Tasik. Aku jadi tiba-tiba punya kartu Jak Lingko, ini adalah kartu yang digunakan untuk memudahkan transportasi di Jakarta. 


Menunggu pesawat yang delay, aku ngungsi ke rumahnya Renny Djajoesman di daerah Ragunan. Saat itu aku dikasih uang olehnya, "Nih.. Buat jajan. Makasih Eki sudah mengunjungi aku ya.. Doakan Yudhis..", ujar beliau sebelum aku pulang..


Saat di sana aku ditemani teman-teman dari IKJ, Mas Agon dan Hosé.


Akhirnya aku ketemu kakakku-istrinya dan keponakanku kesayangan semuanya, Suhayla. Kami sama-sama pulang ke Tasik hari itu.


April 8, 2024. Berkumpul di rumah Diwan bersama komunitas Kuluwung. Sembari do'a bersama untuk Pa Yudhis.


Ketemu Nissa 'Ica' Nuralfi Azizah. Vokalis pertamaku untuk seri musikalisasi puisi Yudhistira ANM Massardi. Dia sekarang tinggal dan bekerja di Jakarta..



Teman-teman Komunitas Kuluwung yang hadir saat itu.


April 10, 2024. Hari raya berjalan seperti biasa. Syukur tahun ini keluargaku ngumpul semua. S ibu jg s dede juga kaburu ngalongok ke Wa Ibah yang sedang sakit.


Uwa. Memasuki usia ini sudah mulai sudah sakit-sakitan.. Tapi alhamdulillah masih kuat ikut ke makam.

April 11, 2024. Tahlilan keluarga malam jumat. Ada si Enay bocah cina anaknya papa Michael.


April 13, 2024. Syawal hari ke empat keluargaku biasanya berkumpul untuk Bani. Ini keluarga yang lebih besar lagi karena dari bapaknya Ma Nini, aki M. Sahroji.


Aki M. Syahroji, foto yang dikirimkan mang Deban. Yah.. Seperti inilah kira-kira leluhurku dari keluarga Bapa.. Memang keliatan ada mirip Ma Nini..

Ketemu mang Yamin, seniman teater alumni IKJ. Salah satu member incu pemberontak di Bani Sahroji yang kebanyakan yang ikut 'tren' konservatif.


Aku datang ke acara banian cuma sebentar saja. Paya ngelol. Karena keluargaku mesti mengantar kakakku ke stasiun untuk pulang ke Trenggalek (istrinya orang sana). Jadi kakakku di rumah Tasik cuma 4 hari saja.

Pulang dari stasiun mampir ke sini. Tempat Bakso yang katanya dulu sering dibeli Amah (nenekku dari ibu). Payless, alias gratis dibayari s kakak perempuan yang paling besyar mwehehe.


Percakapan setelah berpisah dengan incu.


Incu ngarépéhkeun nini jeung aki na.


April 17, 2024. Ditelepon ku Pa Josh, "Happy eid, son ! We'll see you soon !". Biasana Pa Josh dan keluarga sok ka rumah mun ker bulan puasa, tapi tahun ini tidak. Jadi aku akan ketemu di Bandung dengan mereka.


April 18, 2024. Ke galunggung dengan adi-lanceuk. Aku mau menari, kakakku biasa na yoga (keur bahan riya). Adiku maca buku, paling bari udud.


Memasuki malam, si bungsu marende bapa na.


April 21, 2024. Keluarga Tasik ke Cianjur buat nikahan Reza Jamilah. Anaknya Bibi.


Ayub, bujang Padang ketemu Om favoritnyah mwehehe.


Hana Afifa, sepupu seumuran di keluarga. Mamahna s Ayub tea, tempat berkeluh kesyah di keluarga teu kagok sih da saentragan, korban penyelamat ketika dulu aku sudah mulai ador-adoran di Bandung.


Bi Ntut Hamidah princess. Dengan ini, tingal hiji deui nu masih gadis si Ceu Hilma.


Here is the bride uoooo. Pangling 


April 22, 2024. Dari Cianjur, aku ke Bandung heula. Ngenong nemui adi-adi


Dibikinin gelang sama Neng Kathleen. Keur resep nu kieu ck s mamah mh cenah. "Enya da maju gadis Mah.. Resep kana rarangken. Kenae, asal nu teu aneh-aneh.", ceuk uing nembalan..


Menuju siang aku ngurusi passport di kantor imigrasi di Bandung bersama teman-teman Lesbumi PWNU Jawa Barat. Ketemu kg. Dadan Ahmad Hamdani, teh Lelyana Mei-Hua, sama Addin Dimyati untuk keperluan rencana ke Belanda.


Sembari nunggu, malah ketemu teh Sugianti Ariani. Teteh ini pernah main teater di Cipasung saat aku masih SMA kelas 1 bersama teman-teman STSI Bandung.

Selesai dari kantor imigrasi, Sore harinya berkunjung ke rumah pa Endo Suanda di daerah Dago, karena kami mun jadi ka Belanda mau bawa instrumen-instrumen musik karya beliau.


Malamnya nginap di Teater Awal, UIN Bandung. Ketemu A Amen dan Adu'.


April 23, 2024. Mempeung di UIN, ngalongok s bungsu.


Aku kebetulan mau pulang bersama pa H. Dendi guruku saat dulu SMA di Cipasung, tapi sekarang jadi sering main sama-sama, jadi kita ketemu di kampus.


Cipasung pride di UIN Bandung.


Mampir dulu di Garut sebelum ke Tasik, ke rumah Ganjar di Cilawu. Ada Frendy Aditya juga saat itu.


Njenguki Lingga Jimmy Juniardi. Mumpung ke sini, karena sudah cukup lama juga tidak ketemu.


April 25, 2024. Padu ari geus indit-inditan teh sok hayang kadaharan nu aya di lembur. Teu kuat nyiram seblak, tapi éra meuli sorangan. Lalaki jaba gondrong, kuriak disengseurikeun ku wanoja haha. Akhirnya ngajaki Azmi Lagos hehe.



April 29, 2024. Film dokumenter Batik Sukapura diundang untuk ditayangkan di Garut. Sayang sekali aku tidak bisa ikut untuk datang, tapi tetap senang film yang aku ada 'di dalamnya' bisa diapresiasi di kota lain.


April 30, 2024. Kang Pongkir Wijaya dari Lesbumi PCNU Kota Tasik berkunjung ke ruanganku, engatur jadwal untuk berangkat ke Bandung bersama.
-


Di sela-sela April ini sebenarnya aku kaburu ngamen juga bareng Naratas tim nayaga-nya Yudi Guntara & Mela Hariring Kuring. Sempat ketemu Mah Ai - pimitohaeun teu jadi tea hehe, ke rumah Teh Lilis kakaknya Pa Asep di Ciawi, teman-teman penari Alfi, Desty dan lainnya. Lumayan silaturahmi jeung tamah-tamah keur jajan we.

-

Intensitas menulis yang jarang, silih sikut dengan banyak kegiatan. Aku benar-benar merasa kualitas menulisku juga jadi jelek seperti di tulisan kali ini. Kebanyakan cuma pengingat kegiatan saja.. Aku sulit untuk menulis jika teu bener-bener salse. Buat amatiran sepertiku aku perlu waktu khusus. Dan aku juga mesti membenahi manajemen diri.. April, lumayan menguras waktu, tenaga, juga emosi. Tapi minimal aku tidak menggunakannya dengan hal yang tidak baik, itu saja..


قَـٰلَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًۭا ۖ لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ١١٤
He will say, “You only remained for a little while, if only you knew.
-Al-Mu'minuun : 114

Don’t worry about anything; instead, pray about everything. Tell God what you need, and thank him for all he has done. Then you will experience God’s peace, which exceeds anything we can understand. His peace will guard your hearts and minds as you live in Him.
-Philippians 4:6-7









0 comments:

Posting Komentar