Minggu, 02 Juni 2024

Gifts and attention. Reminder and acceptance



Kubawakan senja. Bersamamu
Adalah kedamaianku. Pada pergantian
Kau datang sebelum malam. Mengantar gelap
Supaya kita bisa tetap bersama. Meski dalam senyap

2024

Buatku, bulan ini selalu punya kejutan. Banyak hal terjadi, banyak hal tidak terduga. Masih diberkahi rizki, meski banyak juga yang dikorbankan. Semua masih begitu patut untuk disyukuri.

Menghimpun bulan Mei..


Mei 2, 2024. Aku lupa ada acara apa di sekolah. Yang jelas tiba-tiba harus upacara. Dulu aula ini punya IAIC, sejak pergantian ‘kepemimpinan’, IAIC berubah Namanya jadi UNIK – Universitas Islam KH. Ruhiat. Setelahnya akses penggunaan sarana ini jadi merepotkan.


Menuju siang, aku kembali ke Bandung Bersama kg. Pongkir Wijaya sesuai yang direncanakan. Untuk persiapan Garapan Latihan pertunjukkan di Belanda. Kita janjian ketemu di bypass kota Tasik


Mei 3, 2024. Latihan studio Teater Awal – UIN Bandung. Orang-orang NU terkenal dengan endurance begadang dan merokoknya. Dan ini terbukti dengan ketemu orang-orang Lesbumi PWNU Jawa Barat. Mereka bisa Latihan sampe shubuh, sampe pagi, bahkan lalu lanjut sampai siang harinya. Aku udah teler, paling malem jam 10 uing mah geus tibra. Foto diatas aku dengan ajengan Fahri dari Bogor, beliau mah acan tidur, aku beres mandi pagi-pagi.

Ajengan Fahriady, aku sok disebut Aki Ayi ini Musisi, composer, arranger. Pernah di Mahagenta sebagai assistant music director, Cakrawana, Gladiresik music-lab, dan banyak lagi. Beliau juga punya bidang spesialisasi pada audio frequency di Lembaga Pendidikan Seni Nusantara yang dilead oleh Pa Endo Suanda.


Flyer kami Lesbumi PWNU Jawa Barat untuk Islamic Achipelago Festival Belanda. Tim awal, Amen Jamaludin Hussein pada perkusi, Addin Dimyati pada gitar, Pongkir Wijaya pada vocal, Fahriady pada keyboard dan pad, aku pada biola.


Mei 5, 2024. Firman ‘Imong’ berkunjung untuk gladi di SMAI Cipasung atas permintaan Pa Asep. Bawai rokok San Marino, sigaret oleh-oleh dari amerika. Buat yang suka rokok putihan seperti Marlboro, camel, kukira pasti suka ini. Tapi buatku yang suka korma dan cai Zamzam mah asa neungar hehe


Gladi berlangsung sampe malam. Ada Alfiani Fajri juga, karena besoknya bertugas di bagian make up. Alfi ini dulu partnerku menari, kalau sekarang lebih sering jadi partner maen ‘drama penipuan’, hahaa.

Mei 6, 2024. Acara selesai, berjalan lancar.


Saat hendak beres-beres aku baru sadar ada ini di meja kerja ruanganku. Hadiah tidak bernama. Setelah kubuka ternyata isinya pena tinta dengan bulu. Kebetulan aku juga kehilangan pena-ku yang lama.. Malah dapat yang lebih bagus. Aku berterimakasih untuk ini pada siapapun yang memberi,


Mei 7, 2024. Beres-beres ruangan. Sok biasa ari urut hajat the sok balatak. Jaba sok dipake nampa semah, jadi harus cepat-cepat dibereskan. Aku juga dapat beberapa bunga.. Aku berniat akan mengeringkannya untuk digunakan kerajinan atau hiasan-hiasan.

Mei 8, 2024. Berziarah ke makam pa KH. Abunyamin Ruhiat. Ini sebenarnya rutin kulakukan Ketika hendak dan selesai melakukan ‘tugas’ di tempatku dititipi Amanah oleh beliau setahun sebelum Bapa berpulang. Aku minta diantar Fahrezi, lalu kebetulan Furqon sedang senggang. Jadilah kami bertiga. Dan ternyata kami semua bermimpi bertemu dengan Bapa pada minggu ini. Setelah ziarah kami jadi sama-sama mengenang kebaikan Bapa..

Mei 9, 2024. Cep Thoriq Aziz Ruhiat berkunjung ke saung. Sudah lama juga tidak bertemu. Kami ngobrol-ngobrol, lalu saat dia hendak pulang dia memberiku hadiah salah satu dari sekian banyak koleksi earphone-nya. “Supaya lebih enak mendengar ‘suara-suara’.”, ujarnya.. Bukan barang murah iniiii hueee.. Nuhun Ceeeep..

Mei 10, 2024. Sejarawan-editor M. Hagie ke saung, mengajak untuk sarapan Bersama. Tidak janjian, kami semua pakai baju warna hijau haha.

Sore harinya aku berangkat lagi ke Bekasi, dan sampai di sana pada tengah malam. Aku ke Bekasi untuk hadir di acara 40 hari dan mengenang pa Yudhistira. Aku diminta Bu Siska untuk sebisa-bisa mah datang.


Acaranya sebenarnya keesokan harinya, tapi supaya aku bisa istirahat jadi aku memilih sehari sebelumnya, tambah lagi aku tiba-tiba batuk parah di perjalanan.

Mei 11, 2024. Acara 40 harian Pa Yudhistira dimulai petang. Para tamu undangan mulai berdatangan.


Noorca Massardi. Kakak kembar pa Yudhis, aku rada geneuk melihat beliau, karena mirip sekali Bapa.. Aku tidak terlalu dekat dengan pa Noorca, tapi beliau menyapa duluan, bahkan menyuruhku bernyanyi lagi.. Sontak aku menolaknya, selain tidak siap aku juga kurang sehat.

 


Sekali lagi, orang-orang besar-tokoh tokoh nasional ini berkumpul, bersama-sama mendoakan pa Yudhistira. Aku duduk di samping pa Noorca, “Duduk di sini bungsunya Yudhis..”, ujarnya.. Aku malah jadi sedih..

Pa Noorca juga membacakan puisi yang ditulisnya untuk mendiang adik kembarnya. Kami yang punya kedekatan khusus dengan pa Yudhis begitu merasakan pembacaan puisinya..


Iga Massardi, semua memanggilnya Mas Iga. Cuma aku saja yang memanggilnya Aa. Anak sulung Pa Yudhis, menjadi perwakilan keluarga untuk mengucapkan terimakasih pada semua yang kenan datang dan mendoakan Pa Yudhis hari itu..

Ketemu lagi Mbak Wita Maharjo. Salah satu sahabat Pa Yudhis yang sempat menjadi Mitra safari sastra yudhistira yang kedua, saat itu kami sama-sama menyusuri Jawa Tengah menggunakan jalur pantura, menggairahkan semangat bersastra.

Renny Djajoesman. Siapa tidak kenal dengan salah satu rock legend Indonesia ini. Sama-sama sahabat pa Yudhis sejak dulu saat mereka di Teater Bulungan, saat mereka masih remaja.. Mbak Renny juga adalah tim inti safari sastra yudhistira, bahkan dari yang pertama. Dan Cuma mbak Renny ini yang berani bicara teriak-teriak ke pa Yudhis yang kalem itu hehe.

Acara selesai. Foto Bersama, anak-anak Yudhistira - Bu Siska. Aku nyempil sebagai anak bungsunya yang dipungut dari Tasik. Sulung ke bungsu, Iga Dada, Matatiya Taya, Kafka Dikara, Eki Antonius Massardi.

Mei 12, 2024. Setelah dari Bekasi, aku ke Bandung lagi. Ada yang harus diurus. Selain itu disuruh ke rumah oleh Oma Rosemarie.

Aku ketemu Herbert, temanku seasrama di EV tahun lalu dan Hirwa temanku di IES.

 

Liontin kalungku patah, tidak bisa dipakai lagi. Ini hadiah dari Mama Lisel dari Swiss dulu tahun 2016. Jadi aku sudah memakainya 8 tahun.

 


Mei 13, 2024. Pagi di rumah Oma.

*Kuterjemahkan. “Eki, Lyong, sudah sarapan belum ?”, Omah berteriak dari bawah. Aku menjawabnya, “Sudah makan kue dan minum kopi, Maaa”. Lalu Oma menjawab lagi, “Turun, itu bukan sarapan !, Oma buatkan oatmeal,”.

Tapi dipikir-pikir keur urang lembur siga uing mh oatmeal ge lain sarapan haha.. Tapi nyaaa kitu lah nini mah..

Incu dicarekan ku aki na da eta bobogohan wae.


Omah bilang ke Pa Josh dan Mah Clau bahwa aku sedang ada di rumah. Dan mereka kebetulan sedang ke sekitar sini, jadi mereka nyusuli aku dan adikku ke rumah. “Hayu makan siang di luar..”, ceuk bapa.

Pa Josh biasa menanyakan tentang hari-hariku setiap ketemu. Apa yang sedang dilakukan, apa yang akan dilakukan, apa yang direncanakan.. Bapa hariwang mereun sagede kieu budakna teh can bener wae..

Sebelum pulang. Biasa sok arembung ditinggalkeun para anjing teh, favorit si adi ieu.


Ieu balad uing mah, si Gipsy.

Mei, 16 2024. Ketemu keluarganya Hilmi temanku di Garut, adiknya lulus SMP di Cipasung.

Mei 18, 2024. Sesuai call sheet pembuatan film terbarunya teh Erni, aku hari ini kebagian adegan.

Tempat syutingnya di Engsun, ini bangunan bekas pabrik di daerah Dadaha yang kena dampak kerusuhan Tasik zaman dulu. Sekarang jadi terbengkalai, tidak digunakan lagi.

Ketemu lagi Jabo Widyanto. Aktor teater senior Tasik, pengasuh zaman-zaman dulu aku suka kunjung ke teater Dongkrak. Kali ini kita ada di scene yang sama.

Cinta segitiga Balaka sinematografi. Uing kekeuh hayang ka si Mel, si Mel hayang ka Cep Andrean.

Kali ini aku kebagian adegan grouping dengan touching teatrikal, tidak main adegan realis. Adegan yang kami lakukan ini adalah sebagai symbol dari hal-hal yang ada dalam ruang berpikir tokoh dalam film ini. Jadi kami mesti merepresentasi pemberontakan, menyerah, visi, jatuh-bangun, putus asa dan hal lainnya dengan gerak gestur yang acak tapi teratur. Aku sudah lama tidak main teater, dan ini begitu menyenangkan !

Aku, Melinda Pregrine dan Elang Andrean, para anak bawang ini mesti beradu akting menyatu grouping dengan actor-aktor teater senior tasik, Jabo Widyanto, Andarea Fatih & Eming Gateway.

Mei 21, 2024. Aku dimintai Diwan untuk menemani tamunya dari Jerman, Udo Krauss, Sabine dan Adrian ke gunung Galunggung. Diwan, Najmi dan Lutfi menjemputku pagi sekali.

Tiga tamu orang Jerman ini dibawa oleh Muhammad Rifqi Janjani, yang setelah banyak ngobrol dan sambung menyambung, ternyata masih saudaraku. Keterlaluan memang kita baru saling kenal, padahal rumahnya juga tidak begitu jauh.

Galunggung dengan cahaya bagus


Mei 22, 2024. Aku mengajak orang-orang rumah untuk makan di luar.

 


Si Bapa malah hayang es krim.

Si ibu jadi genut. Dua-duanya sudah berhenti merokok, mantapss.


Mei 23, 2024. Dikirimi sakeresek tanaman jenis keladi oleh temanku, aku tidak ada niat ngurusi tanaman hari ini sebenarnya. Jadi we ngoprek pepelakan karena kalau tidak segera dipindah-tanamkan bisi mati. Terimakasih sih, ngan tong ngadadak mun ek ngirim loba haha.


Petangnya M. Hagie berkunjung lagi ke saung.

Mei, 2024. Hari ini agak santai sampai pertengahan hari, jadi kupakai untuk nyoba-nyoba main biola dengan gaya Carnatic india.

Dikasih Pod dari Imong, "Bisi hayang ngepod, ieu mah nu aya wé di toko teu dipaké. Lumayan keur ngurangan ngarokok..", ujarnya sambil memberikannya padaku..


Lalu siangnya, Yudi Guntara dan Neng Mela datang ke saung untuk berangkat ‘kerja’ bersama-sama,

Ketemu Bu Hj. Dadah, teman sekelasnya si Bapa, dan ibunya Faz temanku semasa SD. Awet muda yaa

Mei 25, 2024. Dapat hadiah lagiiii. Kali ini dari The Oci Maolan. Banyak sekali yang dikirim bahkan dengan makan siang mahal huee. Kukira The Oci mau ke saung, ternyata dikirim lewat kurir. Jadi kami tidak bertemu, bungah sih.. Tapi aku jadi merepotkan.

 


Dosen Bahasa Indonesia dan Musisi ini memang kocak dan kadang rada-rada. Ayaaa we pikaseurieuna teh. Masa aku dihadiahi jepit rambut kupu-kupu begini gera haha..

 


Aku dikasih stand gitar, (aku yang request sih) meski sebenerna hereuy, tapi jadi enyaan dikasih. Jadi gitarku si Shiva moal gular-goler deuii yeayy..

Dikasih korek tapi bentuknya lucuuu, padahal aku udah berenti ngarokok gara-gara ngepod hadiah dari Firman Imong. Inimah nyuruh ngaroko deui sigana haha..


Malam harinya, aku mesti ikut ngefill biola di pertunjukan drama musikalnya Gibran, Diwan, Lutfi dan Najmi di pesantren. Gila memang, padahal aku tidak pernah ikut proses latihan, lalu tiba-tiba harus ikut main. Padahal sudah kuyakinkan aku Cuma mau nonton, jol milu maen huee. Alhasil loba tigebrus. Aku sangat merasa sekali banyak salah saat perform. Tentang ini bukannya aku enggan untuk tampil sebenarnya, tapi karena aku merasa sudah cukup ‘berumur’ untuk berada di panggung yang semuanya daun muda. Dan aku terlalu kentara akhir-akhir ini.. Aku lebih ingin tenggelam sementara dulu.. Tapi yah.. Menolak mereka yang semangatnya sedang membara juga tidak enak. Padahal maen ge teu bener sih uing. Nah.. Suatu saat mesti ada yang melakukan peran ini.. Aku yakin akan menyenangkan juga melihat daun-daun muda itu lebih bermekar..

 

Beberapa personil music dalam pertunjukkan kali ini. Ada Alvi Shihab pada Bass. M. Reyhan pada Saron, Eky Dewayana pada kecapi, Ari Surya pada Kendang, Zamzam pada Gitar, M. Akhsan pada bonang, pemaen lama – Rizal Dzikri pada Drum, dan Farrel pada Keyboard dan Suling. Ada beberapa lagi, tapi aku tidak begitu kenal. Dan mereka semua hebat, skillful, tinggal lebih ‘bangor’ dan pakai ‘perasaan’ yaa.. See ? Iam the oldest haha.

Mei 26, 2024. Akhirnya punya waktu agak senggang untuk sekedar duduk, ngopi dan baca buku.

Mei 27, 2024. Jani menitipkan souvenir dari Udo Krauss yang dibawa dari Jerman padaku untuk kuberikan pada Diwan, Najmi dan Lutfi. Jadi Lutfi membawanya ke ruanganku.


Mei 28, 2024. Libur sehari, aku menggunakannya untuk nyoba bersenandung lagu Nandini dengan gaya Raga-India.

Yah.. Bukan buat apa-apa, Latihan bangor we ieu mah. Sekalian ngetes senar baru hadiah dari Wawan.

Mei 30, 2024. Hari ini kerjaanku di CIawi. Yang ternyata pas di sana melewat ke rumah Uwa. Lumayan lama setelah terakhir ke sini..

Pulang sore. Tapi kaburu ikut tahlilan malem jumaah, masing rada lelengutan.

-


Beberapa pertemuan lain. Teman-teman yang kerja kreatif tahun ini bongkar pasang karena jadwal yang pabeulit, tapi kerjaan tetap aman semua. Sempat juga ketemu bu Hj. Imas, kepala sekolah saat dulu aku di MTs.

-

Bulan Mei tahun ini aku dapat hadiah dan do'a-do'a lebih banyak dari biasanya. Entah kenapa, tapi semoga semua ini bisa kumanfaatkan dengan baik. Jadi.. Ingin meminta maaf pada banyak orang, karena  yakin masih banyak berbuat kesalahan. Ingin berterimakasih pada yang masih kenan memberikan kebaikan, perhatian, cinta dan penerimaan.

Aku masih banyak menggerutu mengeluh dan banyak bicara. Aku ingin memperbaiki ini.

Ada juga hal yang tidak selesai dengan hanya 'sudah',
Waktu sama sekali bukan jaminan 'maaf-termaafkan' atau 'lupa-melupakan'.
Beberapa orang dapat mengingat sesuatu dengan waktu yang lama. Terkadang sampai mati, bahkan setelah mati.

Sebaiknya lebih berhati-hati dengan yang dilakukan dan diucapkan.


فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ١٣

 "Then which of your Lord's favours will you both deny ?"

-Ar-Rahman : 13

 

For who makes you differ from another? And what do you have that you did not receive? Now if you did indeed receive it, why do you boast as if you had not received it?

-Corinthians 4:7


0 comments:

Posting Komentar