Sabtu, 11 Januari 2025

The Historian Got A New Journey

Orang-orang mengumpulkan bahan-bahan
Membangun pendiriannya sendiri.
Dari perjalanan, pertemuan, laku, dan pemaknaan.
Sebagai cermin kebijaksanaan hari.

2025

Mengawali tahun ini aku menulis catatan refleksi bersama teman-teman biasa aku membuat keributan di Komunitas Kuluwung saat malam tahun baru. Salah satunya adalah tentang kedatangan dan kepergian orang-orang. Saat itu, salah satu dari lima orang yang berkumpul mengeluhkan tentang itu, aku dengan pura-pura bijak menjawabnya bahwa kita mau tidak mau harus bisa menerima itu. Hal yang alamiah dan terjadi suatu saat. Orang-orang di sekitar yang pergi, atau mungkin nanti bagian kita sendiri.

Kita tidak bisa selalu menawarkan ‘kelebih-baikan’ supaya orang-orang dapat selalu berada di sekitar kita.

Karena barangkali untuk orang-orang yang berpikir, keputusan tentang datang-tinggal dan pergi tidak semata ringan dipilihkan. Semua hal bertumbuh melewati waktu, diiring dengan pemaknaan.

Sabtu. Januari 11, 2025. Sejak berpindah ruangan kerja dari bawah ke atas sebenarnya aku sudah belajar bijak menempatkan sikap Detachment. Ini kondisi ketika Aku memilih untuk tidak begitu memilik koneksi emosional dan orang lain. Sebabnya sebenarnya bisa bermacam-macam. Semisal karena enggan menghadapi keadaan yang tidak diinginkan atau misal untuk meminimalisir kecemasan-kecemasan impact dari kegiatan bersosial. Karena disadari atau tidak, bergaul hari ini kurang-kurangnamah babari pisan nyodekaan atau dicodekaan batur. Pertemanan belakangan ini banyak kutemukan karena segan atau saling memanfaatkan. Dan aku malas berurusan dengan perasaan semacam itu. Mengulangi siklus, lagi, dan lagi. Jadi kukira soliter juga tidak terlalu buruk. 

Aku punya banyak kebiasaan aneh yang kiranya mesti tinggi toleransinya daripada yang lain. Selain itu, aku seorang yang 'tidak enakan'. Jadi sebisa mungkin aku tidak ingin merepotkan orang lain. Yang bisa kulakukan sendiri, aku lakukan sendiri.

Tapi, ternyata tidak melulu seperti itu. Ada hal-hal yang bisa memperkaya diri dengan bertemu banyak hal. Sesuatu yang hidup bahkan yang tidak hidup. Baik, kurang baik, bahkan tidak baik sekalipun. Alih-alih yang lebih penting adalah tentang menyikapi dan memaknai itu, mengolahnya untuk bagaimana selanjutnya kita akan berprilaku.

Berdasar banyak hal dalam pola bersosial, kukira aku lebih memilih sebagai penerima kedatangan sebagai ‘pintu’ daripada harus mencari pada arah yang tidak menentu.

 -

Pertemanan sudah jadi barang langka buatku beberapa tahun ini.

Nah, Aku akan sedikit bercerita tentang salah satu teman yang kukenal  hampir tiga tahun ini dan dia berhasi ‘mentoleransi’ banyak hal yang ‘kurang galib’ dariku.  Adam Mubarok, seorang guru baru yang masuk setahun setelahku ke tempat biasa aku berkegiatan sekarang. Dia mengampu pelajaran sejarah. Kendati berusia jauh lebih muda dariku, kukira dia tipikal guru yang adaptif, supel, dengan critical thinking-nya ia punya banyak ide-ide visioner (yang sayangnya tidak begitu direspon dengan baik), teu jorokan dan yang paling penting dia bertanggung jawab. Meski sok kadang nga-ngo sakapeung. Overall, dalam waktu singkat dia mudah dekat dengan siapapun. Tapi yang jelas dia berposisi sebagai hihid yang membuat obrolan ngabebela. Haha

Dua tahun setengahnya di sini, pekerjaannya selalu selesai dengan baik, sampai seringkali juga dia mengerjakan hal yang sama sekali bukan ‘tanggung jawabnya’. Seperti tahun kemarin misalnya, Adam sampai mengurusi anak didikku ke salah satu rumah sakit di Bandung gara-gara tiba-tiba sakit menjelang ujian pertunjukkan yang seharusnya jadi tanggung jawabku, gara-gara itu juga dia jadi berurusan dengan Yayasan yang ‘tidak mungkin dikalahkan’. Aku selalu berterimakasih dan masih merasa bersalah tentang ini.

Dan minggu ini tiba-tiba terbitlah kabar bahwa dia memutuskan untuk tidak lagi ‘berkegiatan’ di sini. Dia mulai pindah mulai senin ini. Alhasil, banyak yang kaget dan bertanya-tanya. Aku salah satu yang banyak kena tanya orang-orang, barangkali karena kita kentara sering kelihatan barengan di luhur. Tapi akupun tidak tahu apa-apa. Dan aku juga tidak mau usil menanyakannya, kalau memang perlu, Adam juga barangkali akan bilang padaku. Dari itu hari ini bersama Riki Hamzah temanku yang lain, Adam berkunjung ke kosanku, ‘mengkonfirmasi’ segala halnya. Usul punya usul, ternyata dia mendapati ‘kesempatan’ lain di tempat lain. Aku sih tidak begitu apa ya.. Maksudku Adam ini juga bukan tipikal impulsive yang tidak memikirkan konsekuen. Aku tidak akan menuliskan sebab apa, kenapa, atau dia akan kemana. Selama itu bisa memberikan kebermanfaatan buatnya, apalagi lebih banyak, aku sih senang-senang saja dan semoga langkah yang diambilnya adalah langkah baik buatnya dan 'banyak orang'.

Setelahnya kami bertiga, Aku, Adam dan Riki jadi banyak ngobrol tentang selama dua tahun setengahnya ini. Sejujurnya, aku lupa bagaimana kita tiba-tiba akrab membaur. Karena mungkin tingkat mobilitas sosialku yang sebenarnya sangat rendah. Tapi dengan posisi ruang kerjanya yang berpinggiran waktu kami bertemu jadi lebih sering. Selain itu Aku sering dikenal yang ceplas-ceplos-banyak bicara. Barangkali membuat dia lebih leluasa membicarakan apapun-semuanya.

-

Aku sedikit menghimpun hal-hal dengannya selama dua tahun setengah ini. Agak sulit untuk mencari foto-foto ini dari arsip, yah.. Dengan waktu sehari, hanya ini yang kutemukan. Ini sebagai sedikit ucapan terimakasih dan maafku saja.. Sedikit pandanganku tentangnya, barangkali dia masih ingat beberapa hal dan waktu-waktu yang telah dilewati bersama.


7 November 2022. Hari-hari awal dia mulai berkunjung ke ruanganku. Aku membawa gitarku ke sekolah, dan dia kadang ngoprek. Sebenarnya timbre suaranya lumayan, tapi tara on tune jadi sok sumang kadangu na teh. Aku sih membiarkannya saja haha.

15 Oktober 2022. Aku lupa ada kegiatan apa ini. Yang jelas kita membuat bakar ikan di belakang.


20 Januari 2023. Adam memberikan buket bunga padaku, ini katanya pemberian dari ‘seseorang’juga, dan mungkin bisa lebih bermanfaat kalau dikasih padaku, karena aku senang dengan bunga-bunga atau dibikin kerajinan. Aku upload di story Instagram tapi diminta ditake down karena katanya redaksi captionnya nya bisa membuat ‘kecurigaan’, haha.


22 Februari 2023. Maulid Nabi. Kami berfoto setelah kegiatan selesai, ada pa Abdul dan Pa Asep Si  Guru Agama Pangsolehna.


18 Maret 2023. Dijebak Iqbal ajak main keluar, ternyata pas datang isinya sekampung.


5 Mei 2023. Adam menerima tamu-tamu adik tingkatnya di Unsil. Mahasiswa Pendidikan Sejarah ini datang untuk konsultasi. 


6 Mei 2023. Kami memasak liwet tengah malam karena banyak hal yang dikerjakan piisukeun hajat di tempat kuli.


20 Mei 2023. Aku yang biasa nyirami tanaman-tanamanku sore hari kadang selesai sampai lewat isya di tempat kerja. Kadang jadi ngopi dan ngobrol berlama-lama. Lalu, gerbang ditutup Mang Asep. Kendaraan kami tidak bisa keluar, akhirnya kami menginap di ruanganku.

Pagi-paginya kami sarapan dan minum teh bersama.


11 Juli 2023. Aku mendapat beasiswa shortcourse dari EV-Greengate selama dua minggu. Aku sesekali menelpon teman-teman di kerjaan saat aku sedang tidak ada di sana.


6 September 2023. Ada ruangan yang biasa kupakai tari dipinggir ruanganku. Lalu Adam 'mengkudeta-nya' dengan dalih membuat laboratorium Social Studies. Bersama Pa Andri sebagai dekengnya, jadi aku tidak bisa apa-apa selain merelakan ruangan ini hahaha. Kukira dia mulai ‘pindah’ ke atas pada hari-hari ini.

8 September 2023. Tiba-tiba jadi pelukis. Adam membuat mural peta Indonesia dengan skala besar di ruangannya. ”Meh leuwih siga,”, ujarnya.

12 September 2023. Peta Indonesia yang dia buat sudah mulai kelihatan bentuknya. Aku bantu-bantu sedikit saat detailing. Karena banyak objek kecil yang mesti diblok, kesian dia kalau ulukutek sendiri.

23 September 2023. Kami ada perjalanan ke Yogya. Aku ketemu temanku, Adam ketemu temannya. Jadilah kami ngopi berempat di Malioboro.

2 November 2023. Adam wisuda dari Universitas Siliwangi, bukan tanggal ini. Aku dan Iqbal tidak bisa menemui pas waktunya, jadi kami merayakannya dengan berfoto dengan toga bersama-sama.


17 Oktober 2023. Tiba-tiba sok aya kajian di depan ruanganku. Tapi ini sepertinya gara-gara Iqbal membawa hasil praktek tata boga anak-anaknya sih hehe.

27 November 2023. Dia sering dapat hadiah-hadiah begini. Fans-nya buanyak soalnya. Aku kadang kebagian sakereut, pajak membongkar hadiah di ruanganku haha.

15 Desember 2023. Aku kadang dikunjungi teman-temanku dari luar ke ruanganku. Dengan Adam yang sering berkunjung juga, biasanya aku mengenalkannya pada siapapun yang datang. Begitupun sebaliknya dia, kadang dia membawa teman-temanya dan dikenalkan padaku.

23 Desember 2023. Pembagian rapot. Kami pernah sama-sama menjadi wali kelas untuk kelas X.

30 Desember 2023. Sela-sela liburan. Adam membantuku membuat pot-pot kecil dari limbah botol-botol plastic (nu tara diceboran, padahal itu jatah wilayah dia huee).


17 Februari 2024. Saat senggang kadang dia cari-cari kegiatan. Kebetulan aku sedang sedikit menggambari kaos-kaosku. Dia nimrung ikutan menggambar.


21 Februari 2024. Teh Ai tangannya terluka. Adam yang katempuhan sebagai ‘dokter sekolah’ akhirnya ambil tindakan medis.

Melayani anak-anak PMR asuhannya.

3 Maret 2024. Perkumpulan tidak sehat. Adam dan Riki sudah cukup meresahkan buatku. Dan kadang ditambah kedatangan Pa Andri dan Danny, selesai sudah kedamaian ruanganku haha. Untungnya ada Pa Asep sang ‘penyeimbang’. Di foto ini aku mengajak mereka berdoa bersama, tapi sarangsieun, teu percaya sugan mah, kalah saleseurian geura.

22 Juni 2024. Sekolah dapat hibah bantuan buku dari BAIS lewat Oma Rosemarie. Aku, Adam dan Pa Ilham menyortir buku-buku semobil itu berdasarkan kategori. Ini perlu secepatnya kami bereskan, karena ada banyak buku ‘berbahaya’ yang kurang pas pada tempatnya di sini. Kami melakukannya sampai hampir pukul sembilan malam.


24 Oktober 2024. Diwan membawa tamunya Fiona Calaghan ke ruanganku.

26 November 2024. Adam si paling kurmer. Kami para fasilitator ‘selesai tugas’ pada tema P5  pertama. Kerujitan hari-hari 'kekagetan' adaptasi dengan kurikulum merdenying.

11 Januari 2025. Aku tidak masuk kerja hampir lima hari. Adam dan Riki berkunjung ke saung dengan tujuan ngalongok dan 'konfirmasi' perihal kepindahannya. Kami jadi ngobrol banyak hal dari yang aman sampai paling 'berbahaya'. Tapi sekali lagi, tingkah kami hanya segini saja, berakhir jadi bahan canda.

"Moal pamit ka Pa Riki jeung Eki mah. Da ke ge panggih deui.", Ujar Adam sebelum mereka berdua bergegas pulang. Memang baiknya tidak ada selamat tinggal, hanya sampai bertemu lagi. Hampir berakhir dengan baik Adam berucap lagi, "Sok sing saralametnya !", Diterima dengan kepala Riki dan Aku, 'salamet' di sini punya 'arti yang lain', kami jadi menertawai segala keadaan ini bersama-sama. Lalu kami saling berpisah setelahnya..

-

Perjalanan bukan hanya tentang penemuan tempat-tempat atau hal-hal lain.
Tapi untuk mendapat 'penglihatan' yang baru.

-
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

"It is He who made the earth tame for you - so walk among its slopes and eat of His provision - and to Him is the resurrection"
Al-Mulk : 15

“The heart of man plans his way, but the Lord establishes his steps.”
- Proverb 16:9

Terimakasih sudah menjadi teman yang baik. Selamat mengembara !

2025

0 comments:

Posting Komentar