Minggu, 05 Januari 2025

2025 First Week

Riak air berserakan

Angin dan hujan merenung. Saling bicara
Dalam lirih badai yang dipendam. Melewati pergantian
Aku kadang merasa bahagia. Karena hampir telah lupa
Tentang wajah hari ini. Yang bernama kelelahan

2023

-

Lagu Aran Boat Song dan lagu-lagu dalam album Celtic Meditation dari Aine Minogue lebih banyak didengarkan telingaku. Seminggu awal ini semua hal berjalan sesuai On Track. Tidak aneh-aneh (mungkin karena aku belum mulai berkegiatan di tempat kerja, jadi aku belum ketemu masalah. Entahlah mulai besok). Tahun ini aku maunya lebih teratur segala hal. Seperti nulis catatan begini.. Aku lakukan setiap senggang. Dan ini membuat lebih mudah mengingat setiap ditel. 

Jumat. Januari 3, 2025. Kepalaku yang pusing masih belum mereda. Ini sudah mulai mengganggu aktivitasku karena seperti 'diganggayong'. Bangun tidur di kamar kakakku. Sejak menikah kakakku pindah dan tinggal bersama suaminya. Jadi kamarnya kosong, sudah tiga hari aku tidur di sini. Saat SMA aku sebenarnya sudah tinggal di sini. Sendirian di loteng, sejak usia itu aku memang sudah suka 'nyorang'. Tapi sekarang udara jadi makin panas, setelah mulai kerja aku tinggal di kosan di ma haji-sampai sekarang karena di kosan lebih sepi dan udara lebih bisa berkompromi.

Si Uti menemaniku sejak pagi.

Setelah bangun aku ke kosan. Karena harus mematikan lampu-lampu. Ini sudah biasa kulakukan, karena mang cucu biasanya agak siangan ke belakang. Aku 'menantang' tubuhku untuk bergerak. Barangkali pusingnya bisa berkurang. Menyapu kosan, lalu menggambar (yang tidak selesai). Tanganku masih gemetar rupanya. Aya keneh lieuran.


Pa Asep menyunat anaknya si de Azka. Mengirimkan fotonya padaku. Aku dipanggil om Beng-beng olehnya karena setiap ke rumah Pa Asep pasti aku membawakannya coklat atau makanan-makanan kecil buatnya dan si teh Nara. Tahu-tahu anak ini sudah besar.. Semoga semakin soleh ya de Azzz.


Mendapat kabar dari Cep Thoriq, ayahnya pa Kyai Koko terjatuh hari ini. Alhamdulillah beliau sudah sadar.. Tapi aku belum bisa nengok karena hari ini aku ada siraman ke rumahnya Neng Mela.


Menuju siang sepulang jumatan rupanya pusingku masih belum reda. Akhirnya aku menanyakan temanku A heri yang dokter itu. Biasanya saat begini aku bertanya pada almh. Dudus karena dia seorang apoteker. Sepeninggal Dudus aku jadi bertanya pada A Her. Dia memberikanku beberapa saran obat-obatan yang kiranya bisa 'meredakan' keluhanku.


Tidak bisa ditawar. Meski kepala masih 'keleyengan' aku harus tetap 'bertugas' hari ini buat memeriahkan hari sebelum pernikahannya Neng Mela, teman rasa 'adi teu jadi'. Apa ya.. Geus teu ragap atuda. Aku, A Rais dan Chandra mirig siraman buatnya. Besok akan ada pernikahan pasangan seniman !

Ke rumah Neng Mela, tentu aku ketemu kakaknya juga si Neng Syifa. Si de Rifan (namanya Muhammad Rifan Rifa'i) Sudah berusia lima bulan yeay !

Sabtu. Januari 4, 2025. Bangun tidur yang lumayan segar. Kepala pusingku berkurang. Dari itu aku menggerakkan tubuhku dengan beres-beres semua sisi kosan, belanja keperluan bulanan kosan dengan uang tersisa. Kukira ini akan cukup buat bulan ini.


Sudah kepikiran memotong rambut dari hari kemarin. Akhirnya kulakukan hari ini. Itupun hanya trimming sekitar 4 cm. Dan ternyata kependekan sial. Yang paling sadar soal rambutku adalah ibu. "Naon ditekteuk bu'uk ?", ujarnya saat aku sarapan. Padahal aku tidak bilang potong rambut.


Rahwana Gandrung. Dua-duanya geus lain sasaha. Pasangan tembang kawihan duet maut Tanjung Jaya, Yudi Guntara dan Neng Mela menikah hari ini. Aku berangkat bersama pa Rais dan Pa Asep. Imong, Ijal, Iki, Lia, Uki & Ayu bertemu di tempat. Setelah Rofi dan Shalza, pasangan asik buatku adalah mereka.

Ah.. Bulan penuh dengan pernikahan. Rentang Desember saja aku sudah ngurusi 9 nikahan. Dan pernikahan Yudi & Neng Mela ini kiranya menutup kegiatan soal nikah menikah kali ini. 


Minggu. Januari 5, 2025. Pagi sekali pukul enam aku sudah di tempat kerja untuk menyiram tanaman-tanamanku. Dan tiba-tiba aku jadi menghabiskan lebih dari setengah hari di sini karena jadi 'beres-beres besar'. Ada lemari bekas (yang sudah rusak) di bawah. Aku memindahkannya ke atas. Aku menggunakannya untuk menyimpan barang-barang art materialku dan beberapa sisa karya-karya anak anak. Semula semua barang ini disimpan di meja, tapi mudah sekali berdebu. Jadi kalau di lemari seperti ini kukira lebih aman. 


16.30. Furqon mengunjungiku di saung. Ini sudah agak lama sejak kunjungan terakhirnya ke sini, karena yah.. Kita sama-sama punya kegiatan berbeda. Kebetulan ada Cep Thoriq juga, jadi kali ini kami lebih banyak mengobrol soal 'rekonstruksi' yang sedang terjadi belakangan ini di 'tempat mereka'.


Lewat pukul delapan malam aku ke rumah Diwan, kami seharusnya berangkat ke Bandung untuk bertemu Kang Dadan dari Lesbumi PWNU dan perwakilan dari Walhi untuk perihal antologi puisi anak-anak yang digarap Komunitas Kuluwung. Di rumah Diwan ada Lutfi juga, karena aku besok mulai kembali berkegiatan jadi Lutfi yang menemani Diwan. Kami banyak mengobrol soal hal-hal yang memungkinkan kami lakukan di bulan ini.

-

Badanku berangsur lebih baik mulai hari ini. Pusingnya sudah berkurang, sepertinya aku memang harus lebih teratur beristirahat. Nikmat sehat memang bukan main-main. Nah.. Baiklah, kehidupan 'normal' itu akan dimulai lagi besok. Maunya sih jangan ketemu berat-berat dulu.

-

وَقَالُوْا مَا هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ اِلَّا الدَّهْرُۚ وَمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍۚ اِنْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ  

"And they argue, “There is nothing beyond our worldly life. We die; others are born. And nothing destroys us but ˹the passage of˺ time.” Yet they have no knowledge ˹in support˺ of this ˹claim˺. They only speculate."
-Al-Jasiyah : 24

"Making the most of every opportunity, because the days are evil."
-Ephesians 5:16


0 comments:

Posting Komentar