Kamis, 02 Januari 2025

Terjatuh Pada Penghuhujung

 

Orang-orang datang pergi. Lahir dan mati
Bersatu, berpisah. Memulai, tidak lagi peduli.
Rumah-rumah mulai kosong. Dingin dan roboh tak berpenghuni
Hidup sudah bukan sekarang atau nanti. Tapi hanya untuk hari ini.

Kita memang tidak pernah memiliki apa-apa. Semuanya, sementara.
Maka perasaan diciptakan. Untuk memaknai yang ada pada setiapnya.


Rabu. Januari, 1 2025. Aku masih dalam masa pemulihan. Terjatuh sakit sejak sehari setelah natal, Sebagaimana lumrah orang kita yang selalu 'teu ngareunah' untuk berkata "Tidak", semua kegiatan dilalui dengan kekuatan yang berasal dari pegangan moral. Tapi syukur semua bisa diselesaikan tepat waktu meski tidak maksimal. Agak sulit mengingat waktu ketika kepalaku masih 'kekeleyengan'. Aku menulis catatan terakhirku di tanggal 8 Desember, dan baru sempat (memaksakan) menulis lagi hari ini. Lebih baik daripada tidak sama sekali, karena aku hanya tertidur seharian. Supaya hari pertama di tahun 2025 ini tidak sia-sia.


Sudah biasa aku selalu mengakhiri perjalanan setiap tahun dengan menghabiskan waktu natal. Kali ini aku terlambar 'pulang' karena masih punya minggu terakhir perkuliahan. Tapi cukup beruntung aku bisa mengajukan ujian susulan, jadi urusan akademikku masih bisa diatasi.


Aku sampai di Bandung tanggal 24 Desember 2024. Semua urusan rumah sudah selesai. Biasanya aku bantu beres-beres banyak hal. Membereskan furnitur, meja-kursi, memasang hiasan, dan lainnya. Tapi tahun ini aku tidak banyak melakukan apapun sesampainya, paling aku harus mempelajari lagu-lagu untuk membantu malam misa di gereja. Yah.. Aku sudah hafal beberapa sejak lama sih, jadi tinggal mengejarnya saja.


Christmas Lessons & Carols.

Selasa. Desember 24, 2024. Berbeda dengan katolik, orang-orang kristen di gereja tempatku berkegiatan merayakan misa pada malam sebelum 25 Desember. Pada malam ini kami menyanyikan Carols, ini adalah lagu-lagu natal yang menceritakan kelahiran Yesus. Diselingi oleh ayat-ayat alkitab yang relevan dengan itu disetiap pergantian lagu.


Sudah lama aku bernyanyi dengan dan untuk mereka di sini. Aku, Kak Dimas, Kak Della, Kak Dian, Liana, Sarah dan Joseph menjadi Worship Team (tim solawatan kalau di agama Islam) untuk natal kali ini.


Kami membawakan sekitar lima belas lagu.


Diakhiri dengan menyalakan lilin adven terakhir, api dari lilin adven itu disebarkan pada semua jemaat, lalu semua menyanyikan lagu Silent Night sebagai lagu terakhir. Kegiatan ditutup dengan saling memberi salam (seperti musofahah jika di kita), lalu makan-makan makanan kecil seperti kue, minum teh atau coklat hangat. Christmas eve dimulai pukul 6 sore sampai kira-kira pukul 9 malam. Setelah itu kami pulang dan istirahat.


Ketemu Kak Alice lagi. Putrinya almh. Dr. Hanna, seorang yang baik padaku di gereja ini.


Sarah & Liana. Kacau memang kalau aku sudah ketemu mereka, haha.


Kak Della.

Sejujurnya, aku tidak ada masalah untuk bernyanyi untuk gereja atau tempat apapun, kristen atau agama apapun. Selama aku bisa memberikan kebermanfaatan-kebahagiaan untuk mereka dengan 'jalanku', aku akan senang melakukannya.

White Elephant Potluck

Rabu. Desember 25, 2024. Rumah Oma memang sudah biasa dipakai untuk acara Potluck. Ini sebenarnya mirip-mirip di lebaran kita juga, keluarga berkumpul, makan-makan, ngobrol. Tidak ada angpau', tapi ada acara acara tukar hadiahnya. Jika pernah melihat film-film bertema natal, kukira ini tidak asing untuk siapapun. Dan ini memang dilakukan pada kebudayaan 'mereka'. Sebelumnya kita perlu menyimpan hadiah milik kita dulu di bawah pohon natal bersama hadiah dari setiap orang yang hadir. Nanti pembawa acara akan membagikan nomor secara acak, lalu kita mengambil hadiah sesuai nomor yang didapatkan dan boleh mengambil hadiah manapun. Oma biasanya menyimpan hadiah tambahan buat jaga-jaga jika ada yang datang tanpa membawa hadiah sendiri. Jadi semua bisa kebagian. Tahun ini kita punya 70 hadiah !


Pukul 11 siang rumah sudah ramai. Meja penuh dengan makanan-makanan.


Kami memulai makan bersama. Rumah sangat ramai di semua sisi.


Di rumah Oma, sebelum acara tukar hadiah, ada satu tradisi keluarga dimana kami membacakan dulu beberapa cerita pendek tentang natal. Ini boleh siapa saja yang membaca, maju ke depan lalu didengarkan semuanya.


Acara paling ditunggu semuanya ! Kami saling bertukar hadiah, ini menyenangkan, karena kita bisa mendapatkan hadiah yang bagus atau bahkan hadiah yang konyol. Lebih membuat kekacauan, kami bisa saling 'mencuri' hadiah yang sudah didapatkan seseorang, haha.


Seperti hadiahnya Sarah, aku mencurinyaa haha.


Kak Angie, dia paling ahli soal dokumentasi. Semua kegiatan di IES dia yang mengerjakannya.


Fillie & Rezal ! Teman saat beasiswa dulu di EV dua tahun lalu juga datang !, Ini sudah agak lama.. 10 bulan sudah kami tidak bertemu !


Gejala sakitku sebenarnya sudah keliatan di hari ini. Jadi Fillie & Rezal jajanin membelikanku jus karena aku sudah kelihatan batuk-batuk.


Acara selesai. Tahun kemarin kakakku juga ikut, tapi kali ini cuma aku dan adikku saja yang ke sini. 


Fillie tinggal lebih lama. Kami memang jarang punya waktu ngobrol. Yah.. Karena aku tinggal di Tasik sih. Selain itu ada hujan tipis turun.. Jadi kami mengobrol tentang waktu-waktu di mana kami tidak ketemu di sepuluh bulan ini.. Banyak hal. Kerjaan, asmara, sekolah haha.. Kabar baiknya Fillie sedang mempersiapkan perkuliahannya lagi, tidak main-main dia akan berkuliah di China. Yah.. Aku selalu senang dapat kabar gembira seperti ini.. Itu berarti dia akan punya aktivitas baru, self-enrichment & social life baru untuknya.. Semoga lancar yak Fillie !, soal perempuan yang kau ceritakan, nanti dulu itu mah haha 


Kamis. Desember 26, 2024. Sesuai yang diperkirakan. Sehari setelah natal itu aku terkulai sakit. Sebelumnya tidak dirasa, membereskan sisa-sisa perayaan, ngangkuti kursi-kursi dan perabotan rumah selesai, tapi ternyata mungkin akumulasi kelelahan sejak awal Desember ini sudah sampai batasnya. Akhirnya aku terbaring hari itu.  


Di rumah Oma tidak ada nasi, dan tidak pernah ada nasi. Kami biasa sarapan dengan roti, pasta, gandum, salad atau makanan barat lainnya di sini. Dan perut putra daerah ini meronta-ronta haha. Untungnya ada adikku yang membuatkanku nasi. Kebetulan ada penanak nasi punya Kak Melvi. Salamet.


Sebenarnya aku masih kuat kalau buat jalan kegiatan sedikit-sedikit. Tapi memang sepertinya mesti istirahat.


Akhirnya besoknya aku memutuskan kembali ke Tasik. Gypsy tidak mau ditinggal pulang.


Tiga anjing merajuk di rumah merajuk.


Adikku juga kembali pulang. Biasanya kami sama-sama sampai ke Cicaheum, tapi sejak dia tinggal di Setiabudi mulai tahun ini, kami jadi berpisah di depan rumah.


Minggu. Desember 29, 2024. Dedin menikah. Sebenernya aku kembali ke Tasik gara-gara ini. Memenuhi permintaan sepupuku untuk jadi kordinator panitia dari pihak calon pengantin pria di hari pernikahannya. Jadi yah.. Begitulah. Aku tidak banyak bantu dia sih.. Jadi cuma ini barangkali yang bisa kulakukan buat hari pernikahannya. Syukur pernikahannya berjalan dengan lancar.


Aku juga jadi ketemu lagi dengan teman-teman aneh di kosan Tubagus Ismail. Pertemuan baik yang lain.

Selasa. Desember 31, 2024. Aku, Diwan dan beberapa teman lain sempat merencanakan malam refleksi di malam tahun baru beberapa minggu ke belakang. Tapi ternyata tidak berjalan sesuai rencana. Kami Kuluwung yang tersisa dan 'bersedia', berkumpul setelah isya. 

Saat hanya berdua dan yang lain belum datang, aku dan Diwan saling bercerita tentang orang-orang. Tentang bahwa 'kita' sudah mulai ditinggalkan. Dan kita harus selalu siap untuk itu. Melapangkan dada bagi kedatangan, singgah dan kepergian. Menutur dari cerita Bu Euis pada Diwan tentang kemuliaan tertinggi adalah pelayanan. Kita sama-sama melihat orang-orang yang kita bersamai kurun waktu empat tahun ini sudah mulai berkembang.. Pada apapun yang mereka senangi. Baik secara moral, intelektual, psikis, (mungkin kecuali finansial, karena kita sama-sama tidak pandai soal ini). Kita sudah seperti melakukan sedikit tugas-tugas kenabian selama ini.. Tapi masih sering kecewa dengan 'kehilangan'. Kita memang manusia yang sangat biasa ya..

Malam itu hanya ada Diwan, aku, wawan, cep Thoriq dan Roy. Aku sebenarnya masih tidak sehat untuk keluar malam. Tapi itu akan hanya jadi berlima jika aku tidak datang.. Jadi tidak ada orang lagi.. Selain itu kami berencana akan membuka tulisan resolusi kami di tahun 2023 lalu untuk tahun 2024. Kami berkumpul dengan sangat sederhana. Diwan menyiapkan jamuan buah-buahan, bolu coklat dan minuman herbal. Lalu kami membongkar 'kuburan' tulisan kami yang disimpan pada botol tahun 2023 lalu. Kami duduk melingkar, membacakannya bergiliran, merefleksi setiap hal yang kami tuliskan, saling berkata jujur, semuanya berlangsung dengan keheningan.

Tulisan yang kubuat tahun 2023 punya 6 poin. Aku tidak membuat banyak karena tau akan repot merealisasikannya. Ini barangkali yang kutulis tahun lalu.
1. Voyages. Aku selalu berharap punya perjalanan-perjalanan. Kecil atau besar, sebentar atau lama. Februari 2024 aku mendapat panggung terbesarku di Galeri Indonesia Kaya-Jakarta yang menjadi panggung terakhirku dengan alm. Yudhistira. Meski cuma satu di tahun ini, ini adalah hal hebat buatku.

2. Companion. Meskipun rentan kesepian, Aku seorang yang kerap bimbang soal membangun hubungan. Aku tidak mau dulu menambah persoalan-persoalan yang bermuara dari situ. Sebenarnya ada beberapa kesempatan aku bisa melakukannya. Hanya saja aku memang belum mau. Sampai di bulan terakhir 2024 tiba-tiba ada seseorang jauh dari seberang sana menaruh perhatian padaku. Ini akan agak sulit 'mewujudkannya', tapi segini juga sudah cukup buatku.

3. Parents health & happiness. Kukira kesehatan orang tuaku lebih baik dari tahun sebelumnya, kalau tentang kebahagiaan mereka, aku kurang tahu. Tapi melihat hal-hal yang terjadi, adikku selesai kuliah, si suhay tumbuh dengan baik, kakakku menikah tahun ini, kukira mereka cukup bahagia. Entahlah, Mesti kutanyakan dulu. 

4. My things. Aku tidak dapat apa-apa tahun ini, bahkan tidak bisa menabung untuk hal-hal yang kuinginkan. Semuanya habis untuk kebutuhan, tidak untuk keinginan. It's mean aku tidak mencapainya tahun ini. Yah.. lagipula jika itu soal barang-barang, yang sekarang masih ada juga masih bisa kugunakan..

5. Study. Aku akhirnya bisa memutuskan untuk sekolah lagi tahun ini.. Meski bukan di sekolah besar. Lumayan.

6. Jobs. Aku masih mengerjakan hal-hal yang sama. Malah nambah tugas di tempat kerjaan karena pa Asep mulai tahun ini dipindah tugaskan. Aku jadi harus belajar mengambil keputusan. Biasanya selama ini aku hanya mengerjakan apa-apa yang diinstruksikan. Hal yang bukan keahlianku.

7. Better me. Kukira yang ini belum tercapai semua. Aku masih jadi seorang yang 'kurang baik'. Tapi aku berhasil gondrong lagi, melawan segala kebijakan-kebijaksanaan tempat kerja yang lebih aneh daripadaku.

Meski tidak semua mulus, Dari 7 poin itu aku berhasil menjalankan empat. Beberapa hal terjadi secara impulsif sepanjang tahun, ringan-berat. Tapi aku berhasil melewatinya. Yah.. Tidak terlalu buruk buat seorang yang punya banyak keterbatasan sepertiku.




Catatan resolusi dari 2024 untuk 2025. Setelah kami merefleksikan tahun 2024. Sesuai rencana kami menuliskan hal-hal yang setiap dari kami harap bisa dicapai.. Aku tambah 3 poin tahun untuk tahun ini.

1. Spirituality. Aku mau memperbaiki soal peribadatanku.
2. Voyages. Perjalanan-perjalanan masih sesuatu yang istimewa buatku.
3. Another meetings. Kukira aku perlu pertemuan-pertemuan baru..
4. New skills. Aku harap bisa punya keterampilan baru tahun ini.
5. Keeping & caring what i have now. Aku mau memelihara apapun yang kupunya di tahun ini..
6. Artworks. Tahun 2023 ini aku jarang sekali menggambar, melukis, menulis, pun lagu yang kubuat hanya 3. Aku berharap tahun ini bisa berkarya lebih banyak.
7. Kuliah dengan baik.
8. Financials. Aku perlu sumber pendapatan lain.. Cari disebelah mana ya..
9. Stop smokings. Aku maunya berenti merokok tahun ini deh..
10. Semua sehat dan bahagia. Yang ini agak muluk.. Tapi kalau tercapai pasti akan menyenangkan.. Tapi yah.. Semoga saja..



Kamis. Januari 2, 2025. Dengan kepala yang masih pusing, aku perlu sampai dua hari untuk menulis catatan ecek-ecek ini. Tidak ada kata-kata bagus buat nutup tulisan kali ini. 
Sampai kembali ke kamar ini, berarti aku tidak baik-baik saja. Tambah besok mesti bantu Pa Rais buat siraman di Neng Mela. Mungkin akan kuperbaiki tulisan ini nanti. 




0 comments:

Posting Komentar