Sabtu, 1 Juli 2023. Sesuai jadwal, aku sudah berada di Bandung untuk 12 days Immersive English Shortcourse yang diadakan oleh English Village yang bertempat di Green Gate. Aku menginap di rumah Nek Rose sehari sebelumnya, mencegah hal-hal diluar kendali seperti kemacetan transportasi. Dan seperti yang kubayangkan, akhir pekan dan setelah hari raya Idul Adha, aku perlu lebih dari 5 jam untuk sampai ke Bandung dari Tasik. Aku sampai ke rumah nek Rose saat hampir ashar.
Sabtu sore aku diminta membantu beres-beres ke Gereja karena ada yang akan melangsungkan pernikahan di hari minggu. Nek Rose tahu aku senang dengan bunga-bunga, aku jadi menata beberapa buket bunga meja dan bunga-bunga dekorasi pernikahan.
Ini hari panjang untuk nek Rose dan kakek Wally, mereka baru selesai hampir petang setelah sejak pukul 7 pagi mereka di gereja. Kami memutuskan makan malam di luar, dan ini berarti aku tidak akan makan nasi haha. Tapi bukan masalah besar untukku, aku terbiasa memakan apapun kecuali makan teman xixixi. Aku dipilihkan DIY Steak Salad yang ternyata lotek-lotek acan mun di lembur mah.
Minggu, 2 Juli 2023. Aku tidak tahu kenapa selalu bisa bangun pagi jika sedang tinggal di luar. Beda mun jeung di lembur, satengah genep teh paling isuk kadang-kadang wkwkw. Sebenarnya aku berniat untuk beristirahat hari itu supaya kondisi badan lebih baik persiapan untuk hari esoknya, tapi ternyata jadi banyak hal hehe.
Nek Rose dan Kakek Wally berangkat pagi sekali ke Gereja. Dan meninggalkan catatan ini di dapur bawah, mereka selalu berusaha membuatkanku makanan dengan nasi. Tapi aku yang tidak mau repot akhirnya membuat sarapan oat meal dengan kacang dan susu almond. Dan itu cukup buatku.
Setelah dzuhur aku diundang untuk makan siang karena ada teman Nek Rose yang ulang tahun. Mereka keluarga dari Belanda yang baru pindah ke Bandung untuk pekerjaan. Ada banyak orang disini, dan aku satu-satunya orang lokal haha. Aku memakan verjaardagsfeest gerechten, ini roti gandum, roti pisang, semacam pizza bayam, keju dan telur, dan resep saus tomat Belanda. Yah hal baru yang membuat perut murel-murel manja haha. Overall ini mengganjal perut dan menghemat uang hehe.
Menyambung sore hari, aku menjenguk Dr. Hana, beliau salah satu women & food ministry dan former cdb, pensiunan UNICEF Internasional. Kami sudah hampir dua tahun tidak bertemu, Dr. Hana sakit dan sudah jarang ke Gereja, tapi alhamdulillah keadaannya membaik saat kujenguk.
Bergegas ke Greengate, ini memerlukan waktu 10-15 menit dengan berjalan kaki. Dengan barang bawaanku yang banyak, kontur jalan Ciumbuleuit yang turun naik lumayan membuatku ngos-ngosan hehe. Di waktu santai jalanan seperti ini sangat nyaman untuk sekedar jalan kaki.. Pagar-pagar tanaman, pohon-pohon tinggi.
Sampai di Greengate, setengah 4 sore. Setengah jam sebelum orientasi dimulai. Aku punya setengah jam untuk Bersiap-siap mengudulkan barang-barangku di asrama dan bersiap untuk orientasi. Kami laki-laki berjumlah 11 orang, beberapa dari Bandung, lainnya dari Tanzania-Afrika, Papua, Sulawesi, makassar, dan aku dari Tasik. Kami semua di satu-ruangan-kan. Ini lumayan membuatku kesulitan, aku bukan seorang yang pandai bergaul dengan tiba-tiba. Mereka semua sudah pandai berbahasa inggris dan ini membuatku agak gentar haha.
Orientasi dimulai pada pukul 4, isinya tentang kegiatan perkenalan, visi-misi program, aturan-aturan, pre-test dan wawancara. Kami tidak diperbolehkan menggunakan handphone saat itu. Gaya Pendidikan barat sangat strict tapi juga toleransi. Ini hal yang bagus yang seharusnya kita bisa mengadopsinya untuk pendidikan local, beberapa peserta datang terlambat dan itu diizinkan karena alasannya bisa diterima. Kami diberi kaos t-shirt dan package stuff untuk acara. Isinya folder dengan jadwal kegiatan selama dua minggu yang padat, beberapa lembar tes asesmen, passport untuk setiap test (yang mana akhirnya ini diperlukan untuk mendapat sertifikat kelayakan berbahasa inggris).
Maghrib kami punya jeda istirahat dan makan malam. Ini pertama kalinya kami makan Bersama. Suasana di ruang makan masih tidak banyak bicara, semua obrolan diawali oleh para instructur. Setelah itu kami memulai lagi kegiatan untuk ice breaking dan perkenalan lebih sesama partisipan. Selanjutnya kami dibagi menjadi lima grup kecil dengan dua instruktur disetiap grup. Native instruktur kami adalah Ms. Landi & Cathy. Ms. Landi adalah seorang guru juga di amerika, dan Katie adalah mahasiswa yang mendapat semester abroad untuk program interenship di Indonesia selama dua minggu ini.
Kami harus membuat nama grup, bendera dan yel-yel. Ini benar-benar seperti ospek hehe. Kelompokku mengambil nama Tiger Lair. Dengan yel-yel mengaum. Jangan tanya kenapa memilih ini haha.. Kami mesti berfikir cepat karena kegiatan akan dihentikan pada pukul 9 dan pukul 10 malam kami sudah harus tidur. Bendera kami tidak selesai malam itu, jadi kami akan menyelesaikannya besok dihari kedua saat jadwal small-group time.
Awal Juli yang agak berbeda. Perjalanan baru, tempat baru, orang-orang baru. Ini akan melelahkan tapi aku bersemangat untuk ini. Sudah lama aku tidak punya hal seperti sebagai ‘pelajar’ seperti ini. Diwaktu ini, di mana para lelaki kampung pada umurku 'biasanya' sudah menikah, settle secara finansial dan hal umrah lainnya aku malah berkeliaran begini hehe. Aku masih punya desire untuk belajar dan mencari perjalanan-perjalanan lain yang menarik untukku. Jadi.. Beasiswa shortcourse yang kudapatkan sekarang barangkali adalah hal yang berharga, karena mun rek kuliah deui rada keheula duitna haha. Dan buatku yang tidak berparas purnama dan tidak berharta, yang bisa kupertaruhkan ini hanya isi kepala xixixi.
Di sini dilarang untuk merokok, jadi aku sudah dua hari tidak merokok, kita coba, barangkali ini bisa membuatku berhenti. Agak cukup sulit memang, hehe aku jadi faham tentang apa yang namanya kecanduan, mengerti sedikit tentang 'kesulitan' ibuku yang dulu seorang perokok berat 😅. Baiklah, hari pertama disini, tidak terlalu buruk. Pola kehidupanku akan berbeda untuk dua minggu ini, kita lihat hal apa saja yang akan terjadi disini.
0 comments:
Posting Komentar