Lalu bagaimana denganku yang hampir seumur hidup bermain dengan warna ? Selalu berbeda-beda setiap harinya, tapi minimal aku bisa mengatur 'duniaku' sendiri, tanpa campur tangan orang lain, tanpa merugikan orang lain.
Meratapi keadaan yang hampir tidak mungkin berubah, apa salahnya menjalani hari-hari seperti biasa. Sejak lama, apapun buatku masih bisa diselesaikan, meski sambil mengeluh ! Setengah februari, barangkali ini yang kutemukan :
Februari 1, 2024. Rajaban tidak biasa, karena ada pernikahan putera mahkota. Berdesakan sama beratus ibu-ibu, bapa-bapa sekampung yang semua jemaat pesantrennya di At-Taufiqiya. Zamzam Jauharil Alim, yang biasa dipanggil Cep Haji di pesantrennya adalah salah satu temanku paling tawadlu. Sipaling pura-pura tidak tahu padahal semuanya tahu. Kendati seorang agamawan, dia ini adalah musisi piano klasik yang handal. Dua hal yang jarang ditemukan dalam satu figur.
Dua lampu sorot yang dibeli untuk keperluan ujian pertunjukkan teater juga sudah datang hari ini. Jadi aku dan pa Asep tinggal memikirkan level, kain hitam, lighting station dan tiang-tiang lampu.
Februari 2, 2024. Aku melukis di kaos-kaosku yang lama. Kaos-kaos sisa kegiatan yang agak 'jijik' untuk dipakai lagi. Menggambari ini dengan gaya lukisan abstrak. Kuberi judul Labieratum & Traum. Pembebasan & Lamunan.
Februari 3, 2024. Hari ini tiba-tiba menyebalkan gara-gara keputusan sementara kebijakan eksekutif di tempatku bekerja. Belakangan ketahuan ini digiring oleh ide salah seorang pendidik 'ideal' yang kerjaannya hanya coba-coba tanpa mengetahui keadaan di lapangan sebenarnya. Mood-ku rusak. Tapi dipenghujung hari Adule Otong membawakanku satu ikat bunga mawar dan bougenviele dari kebunnya dari Bandung. Dan itu memperbaiki hariku.
Adule ditemani beberapa teman lain. Akhirnya kami mengobrol sampai petang.
Mereka menulis catatan-catatan kecil untuk disimpan dan dibaca di waktu yang akan datang.
Februari 4, 2024. Dikunjungi Andi Sahaja. Sastrawan - Musisi asal Indramayu. Kami bertemu di tulungagung saat aku dalam rangkaian kegiatan Safari Sastra terakhirku di Jawa Timur. Mas Andi menempuh waktu hampir 8 jam untuk sampai Tasikmalaya. Dan ia sempat terfikir untuk kembali memutar jalan pulang saking jauhnya perjalanan, tapi dia berani menembus kegelapan untuk sampai pada tujuan.
Mas Andi sampai di Suryashvara sekitar pukul 9 malam. Kami jadi membicarakan banyak hal di saung. Aku sering mendapat framing bahwa dengan apa yang terlihat hidupku terkesan 'baik'. Dan waktu-waktu kunjungan seperti ini adalah waktu yang pas untuk 'mengkonfirmasi' bahwa yaaa hidup orang-orang tidak selalu indah seperti yang dicitrakan hehe. Tapi yaa.. Mesti tetap dijalani.. Aku juga 'dititipi' buku puisi darinya sebagai kenang-kenangan pertemuan..
Seperti yang dikhawatirkan, Dr. Hanna yang dalam keadaan koma sejak rabu minggu lalu, hari ini beliau wafat. Aku dikabari orang-orang gereja pagi hari sekali.
Ini membuat perasaanku tidak karuan seharian. Bersedih aku tidak bisa hadir ke rumah duka karena di sini ada beberapa yang mesti diselesaikan.
Untunglah adikku mewakili untuk bertemu keluarga Dr. Hana.
Februari 5, 2024. Sempat ramai saat rapat. Tapi akhirnya selesai dengan keberanian bicara. Aku membereskan ruangan. Karena memindahkan lemari dari gudang ke kelasku untuk menyimpan buku-buku yang biasanya disimpan di atas meja. Mungkin memang lemari bekas, tapi masih bisa digunakan. Lumayan
Febuari 6, 2024. Menghadiri sosialisasi pengelolaan kebudayaan daerah jawa barat di hotel Alhambra.
Bisa bertemu lagi Pa Endo Suanda ! Sebagai pembicara, 10 tahun lalu sejak terakhir bersua saat Pendidikan Seni Nusantara. Ketika itu aku memilih kelas alat musik dawai-saat aku tidak bisa memainkan musik apapun. Dan kelas itu diampu langsung oleh beliau. Kendati dengan gelar sarjana tari lalu meneruskan konsen ilmu dalam etnomusikologi, barangkali Pa Endo ini adalah maestro paket lengkap yang menjadi salah satu perintis pendokumentasian digital khazanah kesenian-kebudayaan Indonesia.
Februari 7, 2024. Aku barangkali memang tidak bisa menyembunyikan kelelahan pada wajahku. Sampai seorang bertanya tentang itu.
Hari ini di tempat bekerja diadakan Rajaban. Dengan ini aku berkesempatan bertemu lagi dengan guruku KH. Abdul Chobir..
Setelah petang, Furqon Taufiq mengunjungiku di saung. Dia bercerita bermimpi alm. Bapak yang mana di dalamnya katanya aku juga berada di sana. Anehnya, aku juga bermimpi tentang Bapa, dan Furqon juga ada di dalamnya. Kalau sudah begini, kami biasanya bertemu dan mengenang alm. Bapak bersama-sama..
Furqon menceritakan pengajian yang diampu oleh alm. Bapa terakhir kalinya. Kitab Ihya Ulumudin, kitaab tasawuf. Bab yang menerangkan tentang cinta dan kerinduan..
Kami selalu mengakhiri pertemuan dengan foto bersama. Furqon tidak bisa berlama-lama karena dengan posisinya sebagai rois 'am, dia punya segudang urusan di Pesantren.
Februari 8, 2024. Aku lewat rumah tetangga sepulang dari warung, lalu dikasih rambatan sirih gading yang sudah panjang-panjang untuk ditanam kembali.. Yah.. Aku dapat tanaman baru untuk kusimpan dikelasku.
Mengecat ulang kanvas-kanvas lama sisa praktek bertahun lalu. Awalnya akan kutimpah dengan warna putih lagi, tapi aku ingin coba sesuatu yang lain. Jadi aku gunakan warna hitam sebagai dasarnya, ternyata lumayan menarik.. Aku berpikir membuat seri lukisanku yang selanjutnya dengan ini.
Februari 9, 2024. Menemani uwa mengunjungi sahabatnya..
Setelah selesai ziarah, kami bertemu istrinya ibu Hj. Tuti. Uwa jadi mengobrol sebentar.
Barangkali buatku Alm. Bapa adalah guru, kyai besar. Tapi untuk Uwa, beliau adalah teman seperjuangannya..
Februari 10, 2024. Tidak ada rencana apapun hari ini, dan aku tidak mau punya hari yang sia-sia. Jadi kugunakan untuk membuat lampu meja dari barang-barang bekas yang kupunya.
Lucu juga setelah jadi. Ini kusimpan di meja baca sebelah rak buku-buku di ruanganku. Supaya pengunjung ruangan ini bisa lebih nyaman dan tidak kekurangan cahaya saat membaca di sana.
Februari 12, 2024. Sanggar Gama memiliki kepala suku yang baru dengan seremonial. Alvi dan wakilnya Noval akan memegang kendali Sanggar Gama untuk tahun ini.
Mereka terlihat mencolok diantara banyak orang. Efeknya adalah menjadi buah bibir di sekitaran. Sebagai orang bawah tanah, membuat piomongeun adalah salah satu keahlianku hahaha.
Pulang ke saung di sore hari. Salah satu sisi rumah mahaji akhirnya tumbang juga. Yah.. Keadaannya memang sudah kurang baik.. Mesti diperbaiki besar-besaran.
Luka yang ditahan. Bertahun
Mesti terjatuh. Untuk dapat disadari pandang tegun
Meski begitu, tidak juga banyak yang peduli
Karena tidak merasa saling memiliki
Memilah luka-luka. Yang bisa datang dari apa saja
Yang tidak bisa mungkin dikembalikan seperti semula
Membuang yang tak perlu,
Bisa jadi harus memilih yang baru.
Tapi sisa-sisanya masih bisa terlihat. Disimpan oleh waktu
2024
-Terimakasih, sudah meneduhi selama ini..
Februari 14, 2024. Toko-toko tutup. Kampung ramai berseliweran orang untuk pergi ke TPS, ini hari pemilu. Ibu, Bapa dan si Teteh pergi bersama untuk 'memilih'. Politik Indonesia memang selalu ricuh, jadi aku tidak begitu tertarik dengan ini. Hampir putus asa, didapatkanlah jalan tengahnya : berjudi sekeluarga ! Haha. Kita ketawa-ketiwi hari ini, tidak tahu kita akan ripuh lima tahun ke depan haha. Yah.. Semoga tidak, dan semoga siapapun yang menang akan membawa kebaikan.
Menuju petang, aku disampeur guruku Pa Asep untuk main band di studio. And hell yeah, damn its bring memories ! Berkah pemilu buatku bukan pemenangan siapapun. Lebih dari itu, kami bisa silaturahmi ngumpul kembali di studio setelah hampir lebih dari satu dekade.
Keduanya ini adalah guruku di SMA, yang dengan apik 'menyesatkanku' menjadi pemaen ben, mengarahkanku memainkan bass, instrumen yang jadi cinta pertamaku soal musik. Yah, imam pertamaku sejak lama sebenarnya John Myung dari Dream Theater sih. Itupun karena selera musik si teteh yang rada tarik berseliweran di telingaku hampir setiap hari.
Foto dari tahun 2011. Nah, boleh saja waktu itu maen agak 'keras' dengan distorsian, tapi aku bersyukur dengan mereka berdua aku bisa menjadi jemaat band yang nga pernah merokok, ngapernah mabok haha. Karena keduanya soleh pisan-anti soal begituan, dan lagi ngapernah élat solat.
Dan bahagia dengan keadaan mereka berdua sekarang. Karir kehidupan, kesehatan yang lebih baik. Meskipun kami bertiga maén kakarayapan karena poho deui haha. Udah lama pisan atuda 😂
Petang menyegarkan !, Nuhun Pa Asep, Pa Agah ! 🤩
Setengah februari, lumayan.
0 comments:
Posting Komentar