Excerpt from the other sight Time has wonderful way of showing us what really matters

Minggu, 08 Desember 2024

Maju Dipukuli, Mundur Dilukai Baiduri



Lagu-lagu. Masa lalu
Dari puisi. Yang dinyanyikan
Ingatan. Turun satu persatu
Hujan. Dan nada berkelindan
 
Berpulang di hatiku

-2024

Minggu. 8 Desember, 2024. Diwan, Gibran dan Wawan berkunjung ke kosan seharian dari sore larut malam. Membawa seliter kopi, berbungkus rokok dan ' kabar kerusuhan' yang muncul beberapa waktu ini yang makin meresahkan. Mengumpulkan dan menyusur informasi, membicarakan alternatif solusi (yang bukan tanggung jawab kami). Jadilah kami begadang sampai shubuh. Akhirnya aku gagal menikmati hari minggu dengan segala rencana yang sudah disusun sehari sebelumnya. Tapi aku tidak mau juga hari sia-sia. Hampir sebulan aku benar-benar tidak sempat menulis. Bukan buat apa-apa, tapi gara-gara sudah terbiasa dengan itu aku merasa apapun yang dilewati itu tidak selesai.

Beberapa kali Aku sering berujar bahwa nulis disakalikeun the sok cape. Dan sialnya aku melakukannya lagi sekarang, dan benar-benar menghabiskan waktu dan tenaga untuk ‘kembali’. Salah satu November yang paling sibuk dari beberapa tahun ini.

Oktober _________________________________________________


Rabu. 29 Oktober, 2024. Setelah tertekan Oktober yang selalu tidak menyenangkan, geus padu ari naek darah teh. Seperti yang diperkiarakan, malam harinya aku harus tidur ditemani sahabat-sahabat setia. Amlodipine dan Paracetamol.


Kamis. 30 Oktober, 2024. Bangun tidur, mengecek Whatsapp. Imong mengajakkku ke Ciparay-Cigalontang. Dengan kondisi setelah kumat hipertensi ini buatku hal yang sangat pas untuk ‘melepas’. Selain itu aku memang belum pernah berkunjung ke sana. Dan memang sangat masih bagus dan natural. Belum banyak pengunjung (aku datang pada dayweek dan pagi sekali). Akses jalan yang sudah bagus dari Singaparna, kukira kurun waktu ke depan wisata ini akan segera ramai dan yakin akan mulai ‘rusak’. Aku menghabiskan waktu setengah hari ini di sana.


November ______________________________________________


Jumat. 1 November, 2024. Kabar duka lain di grup whatsapp keluarga. Si Kuyang, kucing si Ibu yang melahirkan tidak lama ini tiba-tiba sakit. Kucing yang tanggal kedatangannya dituliskan ibu di tembok rumah itu meninggal hari ini. Kami di rumah mencoba banyak hal untuk merawat ketiga anak-anaknya tapi tidak bisa bertahan lama karena masih kecil. Kucing ini agak aneh karena Cuma apet ke si Ibu.


Sabtu. 2 November, 2024. Erik anaknya si mang Ade hari ini membawa kucing baru buat si Ibu setelah si Uyang mati. Posisi piaraan di rumah juga kukira jadi penting karena kami para anak-anak jarang ada di rumah. Paling kentara memang kalau pulang ibu selalu Bersama si Uyang.. Diberi nama si Uti Mutia, kami pertama kali punya kucing dengan warna bulu seperti ini. Yah.. Semoga dia betah.


Senin. 4 November, 2024. Salah satu kerepotanku dan hal yang mengambil jatah waktuku di bulan ini adalah dimulainya kegiatan P5 di tempat berkegiatan. Pokoknya tiba-tiba aku dan teman-teman lain harus mengajar lintas minat-jurusan. Sebenarnya esensi kegiatan ini bagus, tapi banyak yang tidak tepat sasaran tentang pelaksanaannya. Aku ? tidak ada pilihan lain selain mengerjakannya. Selain itu tema kegiatan ini tidak terlalu menyulitkan buatku.


Dengan sistem blok, pembelaran tipe ini punya kelebihan dan kekurangan. Tapi yang jelas kami jadi punya Pe-Er untuk mencari kegiatan-kegiatan alternatif untuk mengatasi kejenuhan belajar mereka. Aku banyak menggunakan hal saat aku belajar di EV seperti pembuatan nama kelompok ini.


Kamis. 7 November, 2024. Undangan pernikahan kakakku disebar. Adikku membuatkan desainnya sesuai dengan ‘gaya’ kakakku. Dan aku sih oke. Pengaruh ke-cina-cinaannya sangat keliatan. Apalagi buat kakakku yang dawam meditasi dan sering kentara solat duha. Meski sering bubublicinan-tara ditiung, kukira dari kami yang ada di rumah dia yang paling keliatannya relijius-spiritualis.


Sabtu. 9 November, 2024. Pa Koswara si dosen matkul Pancasila yang doyan jalan-jalan ke tempat lain itu memindahkan lagi perkuliahan ke Cimedang. Ternyata dia punya villa di sana. Kami para bocah ya seneng-seneng aja karena memang jenuh belajar dengan suasana kelas. Apalagi kami selalu disediakan makanan oleh Bapa ini setiap perkuliahan dipindah begini.


Saat di sana Aku juga tidak sengaja bertemu dengan A Arif. Kakaknya Husni temanku saat aliyah.

Pulang dari Cimedang ada pelantikan sanggar. Tapi aku Cuma hadir setengah kegiatannya dari jam 11 malam sampai jam empat subuh. Karena harus berangkat ke Kampung Naga untuk riset tugas kuliah. Sejak aku menempati ruangan atas, tamu-tamu seperti guru-guru dan alumni selalu disimpan di sini.


Minggu. 10 November, 2024. Aku ditemani Imong ke kampung Naga untuk riset. Tapi ternyata tidak sesuai harapan. Kampung Naga sudah tidak boleh diambil dokumentasinya dalam bentuk foto atau video. Tapi yah.. Aturan adat tetap aturan adat. Aku juga harus menghormatinya. Dengan kehilangan tujuan ini akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Garut mengunjungi beberapa teman Wanakumbara yang dekat-dekat ini akan mengadakan acara bedah buku.


Senin. 11 November, 2024. Aku berganti destinasi riset untuk tugas kuliah ke Gunung Galunggung karena tidak ada waktu lagi sebelum deadline tugas ini dikirimkan. Aku benar-benar merepotkan Imong beberapa waktu ini. Yah.. Aku masih punya teman yang kenan membantuku.


-


Kamis. 14 November, 2024. Sudah lama aku tidak merasakan atmosfir sebagai peserta ujian 'Indonesia' setelah terakhir tes CPNS bertahun lalu. Baju hitam putih-menjunjung kerapihan, ditengah sistem negara yang berantakan. 


Menggambar perempuan. Sudah lama juga buatku. Anak kelas sebelah yang berbeda jurusan ini mengambil mataku beberapa minggu ini. Yah.. Tapi cuma sampai sebatas itu saja. Aku langsung teringat bagaimana repotnya mengurusi tipe-tipe perempuan modelan begini.


Jumat. 15 November, 2024. Keluarga Bi Ntut dari Cianjur pulang ke Tasik karena ada urusan ke Ciawi. Tiga serangkai jenius pulang termasuk Hanna yang membawa anaknya si Ayub dari Payakumbuh. Anak yang selalu ceriadan tidak pernah kehilangan energi ! Sudah lama juga tidak bertemu mereka, selain itu aku tidak bisa berlama-lama karena aku harus pergi ke Garut esok harinya. Biasanya kalau mereka pulang aku banyak menghabiskan waktu dengan mereka.


Sabtu. 16 November, 2024. UTS hari terakhir. Harus kuselesaikan secepatnya karena aku harus menghadiri acara bedah buku "Manusia dan Gunung" karya kang Pepep DW, temannya mang Jajang saat di STSI Bandung di Garut.


Berangkat petang, hujan-hujanan, lagi-lagi dengan Imong. Karena dia harus main sebagai entertainer dengan grup musiknya mang Jajang.


Reuni Barudak Darpa Esa. 


Minggu, 17 November, 2024. Aku baru sadar bahwa tanggal 19 ini adalah haol Pa Kyai Abun yang kedua. Dan aku pernah membuat musikalisasi puisi dari puisi Acep Zamzam Noor yang berjudul Cipasung. Aku berencana membuat video klip ini dengan bahan-bahan berkenaan dengan pesantren. Akhirnya aku mencari bahan ke rumah-perpustakaannya Cep Thoriq di Cipasung dan diarahkan ke Bajuri. Tapi dengan waktu singkat ini akhirnya aku menyerah dengan rencana itu.


Senin. 18 November, 2024. Sebagai gantinya, akhirnya aku membuat video klip ini dengan gaya rekaman live. Sebenarnya aku menghindari ini karena akan banyak scene close up yang tidak begitu kusukai. Tapi yah.. dibujeng enggalna. Sebenarnya pembuatan lagu dan video klip ini tidak ada hubungannya dengan acara haol Bapa ataupun pesantren. Ini Cuma sebagai bentuk kerinduanku saja. Dan memang hanya kebetulan berdekatan dengan haol Bapa. Jadi yah.. Terkesan kaburu-buru sih. Selain itu aku hanya tidak mau sampai kehilangan ‘rasanya’. Jadi mesti tetap dikejar, dan selesai malam itu juga.

Video klip musikalisasi ini bisa diakses pada link di bawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=KXEGeDSPIA4


Selasa. 19 November, 2024. Berangkat ke acara haol. Tapi melipir dulu ke rumah Om Acep karena si Bapa sedang di sana. Sekalian minta tanggapan tentang lagu Cipasung yang dibuat sehari sebelumnya itu. Dan ‘aman’. Yah.. Aku lega saja dengan apapun yang kukerjakan dan bisa diterima.


Diantar Cep Thoriq, haol-ku cukup kesini saja. Cuma buat laporan tentang 'kerujitan' yang terjadi di sini sepeninggal beliau. 


Sabtu. 22 November, 2024. Seseorang mengirimkan namaku yang ditulis diatas salju musim dingin di Kostroma-Russia.


Minggu. 24 November, 2024. Aku menggunakan hari ini untuk beberes kosan dan beristirahat dari kegiatan. Membaca beberapa lembar buku Haji Hasan Mustapa pinjaman dari Cep Thoriq.


Senin. 25 November, 2024. Hari guru dan perayaan sehari tanpa adanya refleksi dan introspeksi. Seperti tahun-tahun sebelumnya.


Aku sengaja bersembunyi dengan tidak keluar membaur. Bukan untuk dicari tapi lebih ke malu karena belum melakukan dan berbuat apapun dengan baik dari hal yang kukerjakan. Tapi bocah-bocah ini menyerangku ke ruangan, membawakanku kue dan bunga-bunga..


Mereka tahu aku suka dengan bunga-bungaan.. Jadi.. Aku tetap sangat berterimakasih pada mereka untuk ini.

Tidak pulang. Karena harus membuat siger tari dari bahan-bahan alam untuk keperluan gelar Karya P5 esok harinya. Dibantu Ijal dan Wawan, bersama anak-anak sanggar pulu-pulu bekerja sampai larut malam.


Selasa. 26 November, 2024. Gelar karya P5 Selesai. Tiga minggu panjang. Melelahkan dan menghabiskan waktu. Tidak berharap banyak, cuma ingin anak-anak mendapatkan esensi yang didapat dari kegiatan ini saja.


Teman-teman penari di sanggar.


Rabu. 27 November, 2024. Bunga Wijaya Kusuma yang dirawat Bapa di rumah Uwa. Bapa membawakannya satu untuk ibuku. Jadi.. Aku tidak perlu menjawab pertanyaan banyak orang tentang kenapa aku suka dengan bunga-bungaan. Sebagai seorang laki-laki, masih ada saja yang mengataiku dengan feminin. Tapi sayangnya itu hanya gara-gara aku menyukai bunga-bungaan. Mereka yang seperti ini tidak pernah memaknai bunga-bunga dengan baik.


Kamis. 28 November, 2024. Aku mendapat titipan hadiah dari orang tua siswa. Isinya jam meja. Sangat pas buatku yang tidak ‘bijak’ dalam menggunakan waktu. Terimakasih mamahnya Rizal.

Aku senang berbenah supaya orang-orang betah. Meski dengan ‘seadanya’. Menyambut Desember dan Natal, ruanganku kuberi aksen merah.

Pulang ke kosan aku merekam potongan lagu Kak ty Tebe. Aku sedang menyukai lagu-lagu roman Rusia.

Sabtu. 30 Desember, 2024. Pernikahan Rofi-Shalza. Salah satu pasangan yang menurutku sangat cocok. Aku merayakannya dengan upacara adat bersama teman-teman Naratas.


Sore hari. Kumpulan terbatas untuk pernikahan kakakku. Selesai ini aku dibawa makan malam bersama mereka.

Aku berniat istirahat sepulangnya. Tapi diculik Yuda untuk menghadiri pelantikan Media Center Unik di Cisayong. Aku tidak ada urusan dengan ini, tapi mengingat perjalanan sendiri ke daerah itu jam segitu.. Aku jadi mengantar Yuda.

Aku punya banyak waktu kosong saat di sana. Akhirnya menulis sedikit,

Al-Huda
Dari kejauhan. Gemerlap cahaya kota
Menyembunyikan ketidaksederhanaan
Gerak-geriknya. Bernama antara
Yang mengalun serupa bebunyian

Sedang ingatanku sampai. Padamu
Menembus awan juga rintik hujan
Seperti sore itu. Saat kau melewatiku
Dengan teduh. Memenuhi panggilan tuhan

-2024

Desember _______________________________________________


Minggu. 1 Desember, 2024. Divisi musik Komunitas Kuluwung mulai latihan intens untuk penampilan musikalisasi puisi di Komunitas Cermin. Ditemui Om Acep sebelum itu.


Kembali kesini, ketemu Imana Tahira yang kebetulan sedang menghabiskan akhir pekannya di Tasik. Anaknya Om Acep, teman masa kecilku. Dia sudah bertahun bekerja di Jakarta.


Personil tim pemusik Kuluwung kali ini. Nida Nadzifa Palma Reyes sebagai vokalis, Bayu Wiracakra dari Sanggar Harsa sebagai lead gitar, Wawan Baswara pada gitar ritmik, B'Joel Puede Sentir pada Bass, Gibran Rakabuming di perkusi, dan Imong Ulle pada aerophone.


Selasa. 3 Desember, 2024. Bonsai bunga kemuning bermekar di saung dengan gerimis. Harumnya semilir sampai ke kamarku-sampai depan masjid.


Mendapat beberapa kalimat bagus saat membaca buku Haji Hasan Mustopa. Membaca begini mengalihkan kejenuhanku saat bekerja. 


Rabu. 4 Desember, 2024. Kami komunitas Kuluwung berangkat ke komunitas Cermin Tasikmalaya untuk membawakan musikalisasi puisi Acep Zamzam Noor. Memperdengarkan empat lagu : Mengukir Tubuhmu, Kwatrin Malam, Sajak Nakal dan Lanskap. Ini sudah lama sekali sejak terakhir aku bermain di sini empat tahun lalu.

Potongan Sajak Nakal dengan genre Latin-Cuban.

Selesai acara kami berfoto bersama. Bertemu dengan 'pemain-pemain' kesenian lama Tasik, Ashmansyah Timutiah, Amang S. Hidayat, Sahaya Santayana, Tatang Rudiana, Duddy RS, Arief, Yus Rusyana, Anggi Sri Wilujeng, Uti Asmangala, Qeuis Surya, Ria Arista Budhiarti, Arif Zenal dan masih banyak lagi.


Lalu dipegat Pa Rd. Atik Suwardi. Musisi-Komposer ternama di Tasik. Aku mengenalnya saat terlibat garapan film Batik Sukapura dua tahun lalu.

Pulang menuju rumah Diwan. 


Jumat. 6 Desember, 2024. Jumat memang paling pas buat bebenah. Bebenah apapun. Tanaman Zebrina yang tumbuh menggila itu sudah menutupi taman kosanku yang Cuma sepetak itu. Mengganti Philodendron, Anthurium dan Kole yang mulai membesar dengan Sanseviera supaya terlihat lebih luas.


Sabtu. 7 Desember, 2024. Hari sabtu, hari kuliah yang sangat biasa. Tapi aku kebagian presentasi kelompok tentang Filsafat Pragmatisme dan Skolastisisme. Lumayan, kepalaku dipakai berpikir lagi mendapat beberapa pertanyaan tentang itu dari teman-teman kelas.

___________________________________________________________

Minggu pertama di bulan Desember. Aku masih punya beberapa hal yang akan dikerjakan di sisa tahun ini. Semoga bisa dilalui dengan baik.